Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Advertisement . Scroll to see content

Deteksi Dini, Dinkes Tangerang Sebut 20.000 Warganya Obesitas

Minggu, 09 Juli 2023 - 07:23:00 WIB
Deteksi Dini, Dinkes Tangerang Sebut 20.000 Warganya Obesitas
Ilustrasi penderita obesitas (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 20.000 warga Kota Tangerang mengalami obesitas berdasarkan deteksi dini yang dilakukan oleh seluruh puskesmas di setiap wilayah Kota Tangerang. Data tersebut merupakan data sampai Mei 2023 dan terus diperbaharui.

"Untuk skrining sasarannya di atas 15 tahun, paling banyak yang mengalami obesitas di atas 20 tahun hingga 50 tahun. Paling menonjol di usia itu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Harmayani, Minggu (9/7/2023).

Ia menyebutkan jumlah tersebut kemudian dilaporkan ke Kementerian Kesehatan melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).

Harmayani juga mengatakan bahwa berdasarkan prevalensi obesitas dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2018, sekitar 31 persen masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Sementara itu, di Kota Tangerang, angka tersebut mencapai 28,6 persen dari total penduduk.

Namun demikian, jumlah 20.000 masyarakat yang mengalami obesitas tersebut belum tentu semuanya bermasalah kesehatan. Data tersebut hanya mengukur Indeks Masa Tumbuh (IMT).

"Data yang kami masukkan adalah data secara umum karena dalam obesitas terdapat kategorinya seperti obesitas ringan, sedang, dan berat," ucapnya.

Menurutnya, obesitas merupakan kondisi di mana lemak dalam tubuh menumpuk secara berlebihan akibat asupan kalori yang melebihi jumlah yang dibakar, sehingga berat badan menjadi di atas normal.

"Yang pertama adalah berat badan normal, kedua adalah kegemukan atau sedikit berat badan, ketiga adalah obesitas, yaitu kondisi di mana tubuh sudah jauh lebih berat," katanya.

"Secara umum, angka obesitas di Indonesia cukup tinggi, bukan hanya di Kota Tangerang. Dalam istilah kesehatan, jika IMT sudah melebihi 27, itu dikatakan obesitas," tuturnya.

Diketahui bahwa saat ini sudah terdapat dua kasus obesitas di Kota Tangerang. Dua orang tersebut bahkan tidak dapat berjalan karena bobot tubuh mereka yang terlalu besar.

Kasus pertama dialami oleh Muhammad Fajri (27), warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah. Fajri memiliki berat sekitar 300 kilogram dan sayangnya telah meninggal dunia setelah dirawat di RSCM, Jakarta Pusat pada tanggal Kamis, 22 Juni 2023.

Kemudian, kasus terbaru adalah obesitas yang dialami oleh Cipto Raharjo (45) yang tinggal di Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang. Cipto memiliki berat sekitar 200 kilogram dan saat ini sedang dirawat intensif di rumah sakit.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut