Detik-detik Mayat Pemilik Warung Madura Dibuang Keponakan di Pamulang, Diangkut Pakai Motor
JAKARTA, iNews.id - Detik-detik mayat pria berinisial AH (31) saat dibuang ke salah satu kompleks perumahan di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), terekam CCTV. Pemilik warung madura itu tewas dibunuh oleh keponakannya sendiri, FA (23).
Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @wargajakarta.id, Selasa (14/5/2024), terlihat FA berusaha mengangkut jasad AH menggunakan motor dari warung madura milik korban di Jalan Kempar Cakram, Benda Baru, Pamulang. Warung tersebut menjadi lokasi pembunuhan.
FA terlihat kesulitan saat hendak menaikkan jasad pamannya itu. Dia lalu meminta bantuan kepada seseorang yang diketahui berinisial NA.
![]()
Baca JugaTerungkap, Pembunuh Mayat Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Ternyata Keponakan
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaKasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang, Warung Sembako dan Es Kelapa Digaris Polisi
![]()
Baca JugaMayat Terbungkus Sarung di Pamulang Diduga Korban Pembunuhan, 2 Pelaku Ditangkap
![]()
Baca JugaGeger Penemuan Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang Tangsel, Jasad Penuh Luka-Luka
Keduanya lantas berhasil menaikkan jasad AH ke atas motor. Mereka lalu membuang jasad AH hingga ditemukan tergeletak dalam kondisi terbungkus sarung di pinggir jalan salah satu kompleks perumahan kawasan Pamulang.
Adapun FA dan NA telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. FA berperan sebagai eksekutor, sementara NA memberikan bantuan hingga tindak pidana terjadi.
Polisi mengungkap motif pembunuhan akibat FA sakit hati kerap dimarahi korban. FA merupakan pegawai di warung madura korban.
"Kalau motifnya itu dia sakit hati. Jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Menurut Titus, FA merasa diperlakukan sewenang-wenang oleh korban. FA kerap dimarahi karena dianggap tidak mampu bekerja.
"Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus. Kayak tidur subuh-subuh dibangunin, 'Lu kalau kerja lu tidur aja, jangan di sini'. Begitu beberapa kali," jelas Titus.
Dia mengatakan FA membunuh pamannya itu menggunakan golok. Golok itu milik pedagang es kelapa di samping warung korban dan sudah disiapkan FA sejak siang hari.
"Jadi kalau rangkaian kejadiannya itu dia (korban) pas sore itu lagi makan, dihantam dari belakang sama si pelaku (FA) pakai parang," kata dia.
Editor: Rizky Agustian