DKI Jakarta Hentikan Lagi PTM jika Terjadi Penularan Lokal Omicron
JAKARTA, iNews.id - Pemprov DKI Jakarta akan menghentikan lagi pembelajaran tatap muka (PTM) jika ditemukan penularan (transmisi) lokal Covid-19 varian Omicron. Padahal DKI Jakarta baru pekan ini memulai PTM 100 persen di jenjang SD dan SMP.
Kepala Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan penghentian sementara PTM dilakukan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan siswa hingga tenaga pendidik.
"Iya dong kita (hentikan). Karena akan membahayakan bukan hanya anak-anak saja tapi guru-guru juga. Sudah cukup lah guru-guru kita meninggal karena Covid-19," tuturnya di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Dia pun menceritakan kondisi sekolah di Jakarta pada Juni 2021. Saat itu PTM dibatalkan karena terjadi lonjakan Covid-19 akibat varian Delta. Padahal berbagai persiapan sudah dilakukan Disdik DKI Jakarta.
"Ini pernah terjadi juga di PTM sebelumnya. Saat itu kondisinya membahayakan, sangat masif pergerakan wabahnya, pergerakan klaster baru, maka segera Pak Gubernur menutup. Jadi kalau itu ya setuju dengan IDAI bahwa jika ada hal yang membahayakan tetap kita tak ada niat membahayakan masyarakat. Justru kita ini kan di tengah keresahan nih, kalau kita tidak segera menerapkan PTM 100 persen sampai kapan lost learning itu akan berlangsung," kata Taga.
Menurutnya, proses belajar mengajar online memang membuat siswa-siswi tidak bisa menikmati proses belajar mengajar secara utuh. Oleh sebab itu, kesuksesan PTM di masa pandemi harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat.
"Kalau semuanya tidak PTM misalkan pakai jarak jauh saja berapa banyak generasi sekolah yang tidak menikmati pembelajaran yang utuh. Tapi kalau kita tanya semua khawatir semua macam, makanya kita ambil tengah-tengah. Jika ada yang khawatir boleh saja masyarakat datang ke sekolah sampaikan kalau kita pembelajaran jarak jauh jadi tidak masalah," ucapnya.
Editor: Rizal Bomantama