Dokter Ngabila Viral Pamer Gaji Rp34 Juta, Inspektur DKI: Sudah Dipanggil Klarifikasi
JAKARTA, iNews.id - Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama viral usai kedapatan pamer gaji Rp34 juta di media sosial. Inspektur DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat mengatakan Ngabila telah diperiksa Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Mengenai apakah Ngabila akan dinonaktifkan dari jabatan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Syaefuloh belum bisa memastikannya.
"Itu (penonaktifan Ngabila) situasional. Yang bersangkutan sudah dipanggil dan diminta klarifikasinya, yang bersangkutan sudah sampaikan penyesalan dan permohonan maafnya yang dilakukan selama ini," ujar Syaefuloh, dikutip Rabu (24/5/2023).
Pihaknya bakal menunggu hasil pemeriksaan terhadap Ngabila terlebih dahulu untuk menimbang sanksi apa yang layak diberikan.
"Kami sedang dalami kira-kira, apa namanya atas kesalahan yang bersangkutan kami berikan sanksi tentu, tapi sesuai ketentuan," ujarnya.
Tak hanya itu, Inspektorat juga bakal berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal ketidaksesuaian LHKPN yang disampaikan Ngabila dengan harta aslinya. Kepada KPK, Ngabila menyampaikan LHKPN 2022 sebesar Rp73 juta, sementara gajinya di pemerintahan Rp34 juta per bulan.
"Kami akan mendorong untuk segera melakukan perbaikan dan kami koordinasikan dengan KPK, karena ini sebenarnya kan seluruh pejabat memiliki kewajiban untuk menyampaikan LHKPN ke KPK dengan mencantumkan seluruh aset yang dimilikinya, termasuk juga asal-usul perolehannya sebagai akuntabilitas dari pejabat publik," katanya.
Sebelumnya, seorang pegawai negeri sipil (PNS) Dinkes DKI Jakarta kedapatan pamer gaji Rp34 juta per bulan di media sosial. Aksi pamer itu pun viral.
Mulanya, PNS dengan akun @ngabila itu mengunggah cuitan di akun Twitter miliknya. Dia menanggapi suatu pembicaraan dan menyebut gajinya mencapai puluhan juta.
Tak hanya itu, dia juga mengaku teman Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan bisa memberikan kritikan terhadap Menkes.
"Saya teman Menkes tiap saat bisa saya kritik kapan saja. Saya bukan bawahnnya. ASN mah kalau mau jilat itu jilat atasannya langsung promosiin. Saya eselon 4 di DKI, THP sudah Rp34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 Kementerian (Kesehatan). Kalau gak kenal saya, jangan nakal," tulisnya.
Kicauan itu kini telah dihapus sang pemilik akun. Dia juga menyampaikan permintaan maaf ke publik.
"Saya jg meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yg dirugikan jg instansi saya atas perbuatan yg tdk bijak tsb. Semoga Allah selalu memberi kemudahan, rizki, kesuksesan utk smw saudara sy yg membaca. Nikmat sehat yg tak terhingga dan kebahagiaan brsm keluarga.Aamiin YRA," katanya.
Editor: Reza Fajri