Dukung Penelitian Covid-19 di DKI, Anies: Jakarta Harus Jadi Pemberi Arah Internasional
JAKARTA, iNews.id - Pemprov DKI Jakarta bersama sejumlah lembaga melakukan survei serologi di Ibu Kota. Survei ini secara spesifik mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap covid-19.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan Pemprov DKI Jakarta sejak awal menggunakan pendekatan saintifik dari para ilmuwan di bidangnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan penanganan pandemi covid-19. Oleh sebab itu Anies memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat termasuk FKM UI, Lembaga Eijkman, CDC Indonesia, dan lain-lain.
“Kami di DKI Jakarta sejak awal masa pandemi ini mempercayakan arah kebijakan pada pendekatan saintifik dan ilmuwan di bidangnya. Kita menggunakan rujukan pada data-data, merujuk pada pendekatan ilmiah, dan transparansi jadi kata kunci yang kita pegang sejak awal. Karena itu, kami dalam setiap aspek kebijakan selalu berkonsultasi, bertukar pikiran,” ucap Anies di Jakarta, Sabtu (10/7/2021).
Selain itu, menurut Anies penanganan dan perkembangan pandemi covid-19 di Jakarta dapat menjadi referensi bagi daerah lain bahkan bagi kota-kota lain di dunia. Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta akan mendukung penuh berbagai metode ilmiah termasuk penelitian, survei, dan pengambilan data di tingkat mikro terkait covid-19 di Ibu Kota.
“Kami mendukung all out survei uji klinis, penelitian, dan apapun yg berkaitan dengan covid-19 di DKI Jakarta. Bahkan, kita sampai mengerahkan jajaran di wilayah untuk ikut ambil data. Survei ini bukan yang kali pertama dilakukan, bahkan survei kita kerjakan juga dengan institusi di luar Indonesia, kampus yang melakukan penelitian, juga teman-teman yang memiliki think tank di urusan COVID-19 kami selalu berikan akses dan kita dukung,” ujarnya.
Menurutnya sejumlah penelitian covid-19 di Jakarta telah masuk ke beberapa jurnal internasional. Anies menegaskan itu menjadi bukti bagaimana Jakarta berupaya aktif dalam penanganan covid-19 di dunia.
“Beberapa penelitian tentang covid-19-19 di Jakarta sudah masuk di jurnal internasional dan ikut jadi feedback negara lain. Jakarta tidak boleh jadi pemain lokal, Jakarta harus jadi pemberi arah internasional. Ini adalah kota megapolitan terbesar di belahan selatan dunia dan kita memiliki pengalaman yang cukup untuk jadi pelajaran dunia internasional,” tuturnya.
Dalam survei itu, pakar epidemiologi dari Tim FKM UI, Pandu Riono menjabarkan hasil survei ini menunjukkan hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi covid-19.
Dia juga menjelaskan, prevalensi penduduk yang pernah terinfeksi sebesar 44,5 persen dengan estimasi warga yang pernah terinfeksi 4.717.000 dari total penduduk Jakarta sebanyak 10.600.000 orang. Dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi.
Sebagai tambahan informasi, survei serologi dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilakukan di 100 kelurahan di enam wilayah kota/kabupaten administrasi. Survei ini mencakup 4.919 sampel berusia >1 tahun (98,4 persen) dari total 5.000 target sampel, meliputi 54 persen perempuan dan 46 persen laki-laki, dengan kelompok usia 1-14 tahun (21,6 persen), 15-49 tahun (52 persen), dan 50+ tahun (26,4 persen).
Editor: Rizal Bomantama