Eksekusi Lahan Kampus UIN Ciputat Ricuh, 5 Warga Diamankan Polisi
TANGERANG SELATAN, iNews.id – Puluhan warga Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) menutup akses masuk gerbang Universitas Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, Selasa (28/8/2018). Aksi itu sebagai bentuk protes kepada UIN atas rencana eksekusi lahan.
Warga menolak eksekusi lahan seluas 1,1 hektare yang rencananya dilakukan hari ini. Sejumlah eksavator nampak disiapkan di halaman kampus UIN Jakarta.
Proses eksekusi sendiri berlangsung atas perintah Pengadilan Negeri Kota Tangerang bernomor: 021/PID. SUS/1993/PN. TNG. Sejak Selasa (28/8/2018) pagi, puluhan warga dan ahli waris yang menempati area itu menggelar aksi di depan gerbang kampus UIN Jakarta.
Situasi mulai memanas usai ratusan petugas gabungan mengawal pembacaan putusan eksekusi oleh juru sita pengadilan. Tak terima dengan putusan itu, sejumlah warga berupaya menghalau petugas untuk memindahkan barang-barang dari dalam bangunan.
Untuk mencegah terjadinya benturan, ratusan personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP telah bersiaga di lokasi.
"Tadi yang diamankan ada sekira 5 orang, tujuannya agar proses eksekusi ini berjalan tertib saja, tadi kan yang kita amankan itu karena memprovokasi,” kata Kapolresta Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan, Selasa (28/8/2018).
Kericuhan terus mewarnai eksekusi tersebut, bahkan seorang ibu-ibu yang berusia lanjut dengan nekat menduduki alat keruk dari eskavator yang akan digunakan untuk merobohkan sejumlah bangunan.
Petugas sempat menghalau tindakan warga, namun karena dikhawatirkan terjadi gesekan yang meluas polisi akhirnya meminta eskavator masuk kembali ke dalam kampus UIN Jakarta.
Total ada sekitar tujuh bangunan yang sementara dibongkar oleh petugas pelaksana eksekusi. Selanjutnya, barang-barang di dalam bangunan di evakuasi ke atas truk, sebagian ada yang diangkut secara mandiri oleh para penghuni.
"Semua sudah kondusif, artinya proses eksekusi tetap berjalan hari ini,” ucap Ferdy.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto