Fajri, Pemuda Obesitas asal Tangerang Berbobot 300 Kg Diperiksa Intensif di RSCM
JAKARTA, iNews.id - Muhammad Fajri (27) pemuda obesitas berbobot 300 kilogram asal Kota Tangerang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Dia sebelumnya mendapat penanganan di RSUD Tangerang hingga akhirnya dirujuk ke RSCM, Jumat (9/6/2023) malam.
Sub Koordinator Humas RSCM Yani Astuti mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait perkembangan kondisi terbaru dari Fajri. Namun dia memastikan tim dokter telah dikerahkan untuk memeriksa kondisi warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah tersebut.
"Saat ini kami belum dapat memberikan update karena tim yang terlibat sedang melakukan pemeriksaan secara keseluruhan," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (10/6/2023).
Perkembangan soal kondisi Fajri kata Yani akan dikonfirmasi pada Selasa (13/6/2023) mendatang. Nantinya dalam konferensi pers tersebut, akan dihadirkan dokter spesialis yang menangani Fajri.
"Estimasinya Selasa karena tim harus menyiapkan segala sesuatunya. Narasumber dan data-data terkait yang dibutuhkan," katanya.
Diketahui, Fajri dipindahkan dari RSUD Kota Tangerang ke RSCM menggunakan forklift dan truk pemadam kebakaran. Petugas yang dikerahkan mengalami kesulitan untuk memindahkan Fajri karena bobot yang besar.
Pemindahan Fajri ini pun membutuhkan waktu 1 jam dari pukul 19.00 sampai 20.00 WIB, Jumat (9/6/2023). Keputusan rujukan Fajri ini, disebabkan RSUD Kota Tangerang tak memiliki perlengkapan yang memadai.
Sebelumnya, RSUD Kota Tangerang mengonfirmasi kondisi Fajri mulai membaik. Fajri sudah bisa duduk di atas kasur, kamar tempat dia dirawat di RSUD Kota Tangerang meski masih harus dibantu.
"Kalau sekarang Fajri sudah bisa duduk tapi dibantu, harus ada penyangga," ujar Direktur Utama RSUD Kota Tangerang Taty Damayanti.
Kendati begitu, dia masih mengeluhkan nyeri di kakinya akibat kecelakaan. Untuk informasi, selain karena faktor obesitas Fajri tidak bisa banyak bergerak karena mengalami infeksi di kaki.
Kecelakaan yang terjadi delapan bulan lalu itu membuat Fajri hanya bisa terbaring saja. Hal ini membuat bobotnya yang terus membesar. Taty pun menuturkan, hasil laboratorium dari cairan yang diambil di tubuh Fajri terkonfirmasi normal.
"Hasil lab-nya bagus, normal, dilihat dari hasil pemeriksaan lab bagus. Alhamdulillah, sekarang Fajri itu keadaannya sadar, dia sudah bisa duduk dan keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya karena memang dapat pengobatan agak berkurang. Gulanya bagus, hasil lab-nya bagus," ucapnya.
Dalam menangani Fajri, RSUD Kota Tangerang membentuk tim khusus. Setidaknya ada 10 dokter spesialis yang dikerahkan yang dipimpin dokter spesialis penyakit dalam Dr Marsel SpPD.
Dia menjelaskan, Fajri mengalami obesitas dan memiliki infeksi di kakinya. Hal ini yang membuatnya tak bisa banyak bergerak dan hanya berbaring saja.
Taty menuturkan, penanganan pertama yang dilakukan RSUD Kota Tangerang adalah menangani infeksi di kakinya terlebih dahulu. Kemudian, memperbaiki pola makannya dengan memberikan nutrisi yang bergizi.
"Itu yang dapat kita lakukan untuk menurunkan berat badan harus mempunyai tata laksana program yang memang dalam kondisi yang stabil," tuturnya.
Menurut Taty, infeksi di kaki yang dialami Fajri dikarenakan dia pernah terjatuh dari motor delapan bulan lalu. Saat itu, dia sempat berobat dan sembuh. Namun, infeksinya kambuh dan terjadilah infeksi.
"Jadi setelah kecelakaan sudah bisa beraktivitas, pas delapan bulan belakangan ini timbul sakit lagi, nah itu yang menyebabkan dia tidak bisa kemana-mana, hanya di tempat tidur saja sampai buang air besar juga di tempat tidur," ujarnya.
Di satu sisi, RSUD Kota Tangerang akan merujuk Fajri ke RSCM. Sebab, RSUD Kota Tangerang tak memiliki perlengkapan yang memadai. Keterbatasan yang dimaksud, RSUD Kota Tangerang tak memiliki dokter bedah digestif dan vaskular.
Diketahui, bedah digestif adalah pengobatan untuk penyakit pada bagian tubuh yang terlibat dalam pencernaan. Sedangkan, bedah vaskuler merupakan tindakan medis berupa operasi untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.
Editor: Donald Karouw