Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gagal Menyalip, Pemotor Perempuan Tewas Mengenaskan Terlindas Truk di Bogor
Advertisement . Scroll to see content

Ganjil Genap di Kota Bogor, 7.000 Kendaraan Diminta Putar Balik

Senin, 22 Februari 2021 - 10:32:00 WIB
Ganjil Genap di Kota Bogor, 7.000 Kendaraan Diminta Putar Balik
Ilustrasi Ganjil Genap Bogor (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id – Volume kendaraan yang masuk ke Kota Bogor menurun saat berlakukan sistem ganjil genap pada Minggu 21 Februari 2021. Sebanyak 7.000 kendaraan mengarah ke Kota Bogor diputar balik dan itu menurun dari Sabtu kemarin 8.000 kendaraan.

Kepala Bagian Operasi Polresta Bogor Kota, Kompol Prasetyo Purbo menuturkan, berdasarkan data rekap pada pelaksanaan ganjil genap Minggu, (21/02/2021) pukul 09.00 hingga pukul 18.00, sebanyak 7.933 kendaraan diputar balik, dengan rincian 3.278 kendaraan roda empat, dan 4.655 kendaraan roda dua.

“Sementara hanya ada 4 pelanggar yang dikenakan sanksi administrasi dan nihil sanksi sosial,” kata Pras, Senin (22/2/2021).

Dia menyebut jumlah akulumatif kendaraan yang diputar balik itu menurun dibanding satu hari sebelumnya. Pada Sabtu 20 Februari 2021 jumlah kendaraan yang diputar balik sebanyak 8.138 kendaraan, 3 sanksi administrasi dan jumlah 6 sanksi sosial.

Kompol Prasetyo menjelaskan, giat operasi ganjil genap di tujukan dalam mereduksi massa yang masuk ke dalam kota Bogor da mengurangi aktivitas kerumunan orang.

Selain itu, penerapan ganjil genap menerapkan skala prioritas dimana aktivitas masyarakat dalam bekerja, mulai dari transportasi public, sembako serta element satgas covid  dan tenaga medis masih dapat beraktivitas normal.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menilai pemberlakuan ganjil genap yang diberlakuakn selama tiga kali akhir pekan ini berhasil menurunkan tingkat kerumunan di wilayahnya.

"Sehingga jumlah penularan kasus Covid-19 dari hari ke hari terus mengalami penurunan juga," katanya.

Meski demikikian, pihaknya belum bisa menghitung seberapa besar dampaknya terhadap ekonomi. Dia berharap ada kenaikan dari sisi ekonomi, sehingga sisi ekonomi dan kesehatan bisa seimbang.

"Mudah-mudahan ada kenaikan, jadi ada keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi," ucapnya.

Tidak hanya itu, Bima juga menyebut jumlah pelanggar ganjil genap tidak terlalu signifikan. Artinya, kata dia, program ganjil genap tersosialisasi dengan baik.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut