Gubernur Anies Baswedan Kunjungi Gereja Sion Pagi Ini, Begini Suasananya
JAKARTA, iNews.id- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke Gereja Sion di Kawasan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat. Gereja Sion merupakan salah satu gereja tertua yang ada di Jakarta.
Kunjungan ke Gereja Sion dibagikan Anies dalam instastory akun instagramnya @aniesbaswedan, Senin (22/3/2021). Dalam tayangan video yang dibagikan, Anies terlihat meninjau sejumlah lokasi yang ada di gereja itu.
Anies terlihat berbincang dengan sejumlah orang di gereja itu. Anies melihat piano dan sebuah alat mirip roda besi yang ditaik oleh karet.
"GPIB Jemaat Sion, Jln Pangeran Jayakarta. 22 Maret, pukul 07.00WIB," dikutip dalam tayangan Instastory Anies.
Lalu bagaimana sejarah GPIB Jemaat Sion?
Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, Gereja sion berada di sudut Jalan Pangeran Jayakarta dan Mangga Dua Raya itu diresmikan 1695 oleh gubernur jenderal Willem van Outhoorn dan pemberkatan oleh Pendeta Theodorus Zas. Pembangunan fisik memakan waktu sekitar dua tahun. Peletakan batu pertama dilakukan Pieter van Hoorn pada 19 Oktober 1693.
Gereja Sion yang dikenal dengan nama Portugeesche Buitenkerk atau Gereja Portugis ini memiliki kemegahan arsitektur serta daya tahan yang kokoh. Pada akhir abad ke-17 kawasan ini merupakan kawasan elit dan banyak bangunan rumah mewah dengan halaman mewah
Disebut Gereja Portugis karena saat kapal-kapal Portugis singgah di pelabuhan Sunda Kelapa dan ditandatangani perjanjian dengan raja Hindu-Sunda.
Gereja ini merupakan gedung tertua di Jakarta yang masih dipakai untuk tujuan semula seperti saat awal didirikan. Rumah ibadah ini masih memiliki sebagian besar perabot yang sama juga. Gereja ini pernah dipugar pada 1920 dan sekali lagi pada 1978. Bangunan gereja ini dilindungi oleh pemerintah lewat SK Gubernur DKI Jakarta CB/11/1/12/1972
Gereja dibangun dengan fondasi 10.000 batang kayu dolken atau balok bundar. Konstruksi ini berdasarkan rancangan Mr E. Ewout Verhagen dari Rotterdam. Seluruh tembok bangunan terbuat dari batu bata yang direkatkan dengan campuran pasir dan gula tahan panas..
Bangunan berbentuk persegi empat ini punya luas total 24 x 32 meter persegi. Pada bagian belakang, dibangun bangunan tambahan berukuran 6 x 18 meter persegi. Gereja mampu menampung 1.000 jemaat. Sedang luas tanah seluruhnya 6.725 meter persegi.
Gereja Portugis termasuk gereja bangsal (hall church). Gereja ini membentuk satu ruang panjang dengan tiga bagian langit-langit kayu yang sama tingginya dan melengkung seperti setengah tong. Langit-langit itu disangga enam tiang.
Di bagian dalam, beberapa kursi berukiran bagus dan bangku dari kayu hitam atau eboni masih juga dipakai. Dilengkapi meja kayu, kursi-kursi itu dipakai untuk kepentingan rapat gereja. Tak ketinggalan acara sidang pencatatan sipil bagi anggota jemaat yang akan menikah secara gerejawi.
Ada mimbar unik bergaya Barok. Salah satu perabot asli gereja ini merupakan persembahan indah dari H. Bruijn. Letaknya ada di bagian belakang bersama bangunan tambahan. Mimbar ini bertudung sebuah kanopi, yang ditopang dua tiang bergulir dengan gaya arsitektur Ionia serta empat tonggak perunggu.
Selain itu, ada organ pipa gereja yang sampai sekarang masih terawat baik. Organ ini diletakkan di balkon yang disangga empat tiang langsing. Organ ini pemberian putri seorang pendeta bernama John Maurits Moor ini terakhir kali dipakai pada 8 Oktober 2000.
Editor: Ibnu Hariyanto