Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ayah Kandung Banting Bayi hingga Tewas di Tangsel Ditetapkan Tersangka
Advertisement . Scroll to see content

Guru Ngaji Cabuli Santriwati di Bekasi Meninggal Dunia, Diduga Sakit

Rabu, 09 Oktober 2024 - 21:45:00 WIB
Guru Ngaji Cabuli Santriwati di Bekasi Meninggal Dunia, Diduga Sakit
Tersangka pencabulan, Sudin bin Mulin ditemukan tewas akibat sakit (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

BEKASI, iNews.id - Satu dari dua tersangka kasus pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati di Karangbahagia, Kabupaten Bekasi meninggal dunia. Tersangka Sudin bin Mulin (51) meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu (9/10/2024). 

Kasie Humas Polres Metro Bekasi AKP Akhmadi  mendapat informasi korban mengalami sakit dari salah satu rekan satu kamarnya.

"Jadi petugas piket tahanan mendapatkan informasi dari salah satu kamar bahwa korban bahwa sakit," kata Akhmadi, Rabu (9/10/2024).

Polisi langsung membawa korban ke RS Polri Kramat Jati. Namun, usai dirawat beberapa saat nyawanya tidak tertolong.

"Setibanya di RS korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Akhmadi memastikan korban meninggal dunia bukan karena dianiaya rekan sekamarnya, tapi murni karena sakit.

"Semalam ini korban mengalami sesak napas dan bukan dikeroyok teman sekamarnya," katanya.

Dia menuturkan keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan langsung dilakukan pemakaman.

Sebelumnya, selain Sudin, anaknya Muhammad Hadi Sopyan (29) juga menjadi tersangka pelecahan seksual. Keduanya sudah beraksi sejak 2020.

Aksi MHS cabuli santriwatinya itu dilakukan dengan modus memanggil korban ke ruangannya dengan alasan bahwa korban belum lancar dalam mengaji.

"Jadi korban dipanggil ke ruangan diajak berbicara hingga terjadi pelecehan dipegang bagian-bagian yang sensitif," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Sang Ngurah Wiratama, Jumat (4/9/2024).

Korban memilih bungkam karena lantaran takut dan malu jika menceritakan hal tersebut kepada orang lain.

"Jadi hanya 1 kali, yang bersangkutan (korban) sudah mendapatkan trauma healing kita datangi, bahkan kita juga melakukan pemeriksaan ke rumahnya. Kemudian dari kepala desa meyakinkan yang bersangkutan sehingga yang bersangkutan berani mengungkapkan kejadian ini secara dalam dan detail," tuturnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut