Guru SMP Diduga Lecehkan Siswi di Depok, Korban Ada 2 Orang

DEPOK, iNews.id - Polisi mengungkapkan terdapat dua siswi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru di SMPN 3 Depok, Jawa Barat. Keduanya sudah memberikan keterangan.

"Korban ada dua yang memberikan keterangan, namun korban sebagai saksi saja," kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Baca Juga

Iran Sita Kapal Tanker Minyak Asing di Teluk, AL Amerika Sibuk Memantau

Dia menerangkan, sang guru sudah diperiksa. Namun, dia belum membeberkan hasil pemeriksaan tersebut.

"Terlapor sudah dipanggil dan dimintai keterangannya. Guru tersebut masih dalam proses pemeriksaan, nanti penetapan statusnya setelah selesai,” jelas dia.

Baca Juga

Miris! Anak Berkebutuhan Khusus di Tangsel Diduga Dicabuli Guru SLB

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah memastikan guru yang diduga melecehkan siswi secara verbal itu telah dinonaktifkan.

Siti menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan kegelisahan yang dirasakan masyarakat, khususnya para orang tua dan siswa. 

Baca Juga

Viral Oknum Guru di Cirebon Kirim Chat Tak Senonoh ke Siswi SMP, Kini Dinonaktifkan

Baca Juga

Diduga Lecehkan Siswi, Oknum Guru SMP di Depok Dinonaktifkan

"Kami menegaskan bahwa Dinas Pendidikan tidak memberikan ruang toleransi terhadap setiap bentuk kekerasan atau pelecehan di lingkungan pendidikan," ucap Siti di Depok, Minggu (25/5/2025).

Siti juga memastikan korban mendapatkan pendampingan psikologis dan perlindungan maksimal melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok.

Baca Juga

Siswa hingga Alumni SMP di Depok Unjuk Rasa Tuntut Keadilan Kasus Pelecehan Siswi

"Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kami dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat, Dinas Pendidikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan guru, pengawasan internal sekolah, serta memperkuat edukasi dan perlindungan terhadap peserta didik," ujarnya.

Editor: Rizky Agustian