Habib Rizieq Dipanggil Polisi, FPI Belum Pastikan Kehadiran

JAKARTA, iNews.id - Front Pembela Islam (FPI) belum bisa memastikan kehadiran Habib Rizieq Shihab memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Habib Rizieq rencananya akan diperiksa terkait kerumunan masa dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan putrinya di Jl. Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sekertaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar hingga kini belum mengetahui apakah Ppntolan FPI itu akan hadir dalam pemeriksaan itu.

Baca Juga

5 Drone Tempur yang Dipakai Negara Superpower, Mana yang Paling Efektif?

“Besok dikabari,” ujar Aziz saat ditanya mengenai hadir atau tidaknya Habib Rizieq dalam pemeriksaan, Senin (30/11/2020).

Dia pun merasa aneh mengapa proses pemanggilan dan penyidikan terhadap adanya kerumunan di Petamburan sangatlah cepat sekali.

Baca Juga

Jerinx Dijebloskan ke Lapas Kerobokan, Tantang Jaksa Debat di Medsos

“Super duper kilat melebihi kecepatan suara ibaratnya,” katanya.

Sebelumnya diketahui, Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sempat dapat penghadangan saat hendak ke kediaman Rizieq di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat oleh belasan anggota FPI dan Laskar Pembela Islam (LPI). Mereka hanya mengizinkan tiga personel Korps Bhayangkara yang masuk ke rumah Rizieq.

Syarat itu sempat ditolak oleh salah satu anggota polisi hingg akhirnya terjadi dialog dan polisi yang masuk hanya tiga orang.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Raindra Ramadhan Syah menambahkan surat panggilan telah diterima oleh pihak keluarga.

Berdasar data yang dihimpun, Rizieq akan dimintai keterangannya sekitar pukul 10.00 WIB pagi pada Selasa mendatang oleh penyidik Subdit Kamneg
"Surat panggilan terhadap Bapak Muhammad Rizieq Shihab sudah diberikan kepada pihak keluarga," tegas Raindra menambahkan.

Polisi juga melayangkan panggilan kepada menantu Habib Rizieq, yakni M Hanif Alatas pada Selasa depan. Habib Rizieq maupun menantunya akan dimintai keterangan sebagai saksi.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq