Hadir di Ijtima GNPF Ulama, Anies: Hanya Sebagai Gubernur Jakarta
JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak hadir dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Jumat (27/7/2018) malam. Ijtima (pertemuan) tersebut membahas beberapa isu kebangsaan, termasuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Anies menegaskan, kehadirannya dalam acara GNPF Ulama semalam tidak untuk dipolitisasi. Pasalnya, keberadaannya di Hotel Menara Peninsula ketika itu hanya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang notabene tuan rumah tempat berlangsungnya agenda tersebut.
“Saya tidak bisa komentar. Saya datang ke sana menyambut sebagai gubernur. Apalagi, wilayah Jakarta digunakan sebagai arena (ijtima GNPF Ulama) dan setiap ada kongres atau pertemuan nasional, ya gubernur selalu diundang,” ujar Anies di Jakarta Sabtu (28/7/2018).
Anies mengatakan, dia juga memberikan ucapan selamat datang kepada elite-elite nasional dan ulama yang hadir dalam acara semalam. “Dan gubernur (saya) selalu ucapkan selamat datang ke peserta (acara). Jadi ini bukan hal baru, termasuk ketika ada pertemuan ijtima ini,” kata mantan rektor Universitas Paramadina itu.
Selain Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga turut hadir dalam acara ijtima yang digelar GNPF Ulama tadi malam. Namun, keduanya datang secara terpisah.
Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad mengungkapkan, acara pertemuan tadi malam mengundang tokoh lima partai, yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya.
“Kami ingin memberikan petunjuk bagi umat dalam memilih pemimpin. Apalagi ini menjelang 2019, ada momentum pilpres (pemilu presiden) dan pileg (pemilu legislatif). Umat harus bisa menentukan pilihan pemimpin dan wakil rakyat yang jelas berpihak pada Islam dan kaum muslim,” ujar Yusuf.
Dia menuturkan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari diskusi GNPF Ulama beberapa waktu lalu. Setelah koalisi terbentuk, para ulama akan memberikan masukan kepada koalisi keumatan mengenai sosok pemimpin yang ideal bagi umat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil