JAKARTA, iNews.id - Harga bawang putih dan bombai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur terus menurun. Situasi tersebut terjadi selama penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pencegahan virus corona (Covid-19).
Pedagang bawang putih dan bombai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Asih mengatakan bawang putih jenis kating Rp20.000 dan honan Rp19.000 per kilogram. Pedagang eceran menjual Rp24.000 atau Rp25.000, per kilogram.
Apa Arti Nama Zohran Kwame Mamdani, Wali Kota New York City Terpilih?
"Kondisi saat ini harga sudah turun, tadinya sempat tinggi," ujar Asih di Jakarta, Selasa (5/5/2020).
Sementara itu, pemerhati pertanian Syaiful Bahari menilai turunnya harga 2 komoditi yang menjadi sorotan masyarakat tersebut tidak terlepas dari kebijakan relaksasi pemerintah untuk melonggarkan prosedur importasi bawang putih dan bombai demi memenuhi ketersediaan dalam negeri dan menstabilkan harga.
Wabah Virus Korona akibatkan Harga Bawang Putih Impor di Bojonegoro Melejit
“Harga beli bawang putih dari China sampai di pelabuhan Indonesia saat ini rata-rata sudah 700 dolar per ton, berarti harga per kilogram Rp10.500. Bandingkan ketika Februari sampai Maret rata-rata 1.200 dolar, berarti harga per kilogram Rp18.000,” ucapnya.
Selain itu, harga bawang bombai New Zealand yang kecil Rp12.000 per kilogram dan yang besar Rp11.000 per kilogram. Bawang bombai asal China, kata dia lebih murah Rp7.500 per kilogram.
Sementara modal belanja bawang bombai di China 300-350 dolar per ton. Jika dengan kurs dolar saat ini Rp15.000, sehingga modal per kilogramnya hanya Rp4.500-Rp5.250. "Bisa dibayangkan berapa selisihnya pada saat lonjakan harga di Februari dan Maret," ucapnya.
Pemerintah sebelumnya memberikan relaksasi syarat impor melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/2020 tentang penghapusan sementara syarat SPI untuk bawang putih dan bawang bombai yang berlaku sampai 31 Mei 2020.
“Kemudian terkait dengan komoditas yang masih juga memerlukan impor. Untuk bawang putih, konsumsi dalam negerinya itu sekitar 50 ribu ton dan bulan April kemarin diperkirakan masuk 94 ribu ton, dan Mei sekitar 78 ribu ton,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Editor: Kurnia Illahi
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku