Harga Kedelai di Bogor Merangkak Naik Jelang Akhir Tahun, Pengrajin Tahu Menjerit
BOGOR, iNews.id - Harga kedelai yang menjadi bahan utama pembuatan tahu di wilayah Bogor, Jawa Barat merangkak naik jelang akhir tahun 2020. Para pengrajin tahu mulai menjerit dengan kenaikan harga tersebut dan harus memutar otak agar biaya produksi tidak membengkak.
Salah satunya dirasakan Dodo (37), pengrajin tahu di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kenaikan harga kedelai ini dirasakannya sejak sepekan terakhir.
Saat ini, kata Dodo, harga kedelai perkilogram sudah menginjak Rp9.400. Padahal, normalnya harga kedelai hanya di kisaran Rp 7.000 per kilogram.
"Sudah hampir seminggu ini kenaikannya" kata Dodo saat ditemui di rumahnya, Senin (28/12/2020).
Pria yang sudah menjadi pengrajin tahu sejak tahun 2003 ini pun harus memutar otak agar usaha turun temurun dari keluarganya itu tidak gulung tikar. Alhasil, dirinya terpaksa mengecilkan ukuran tahunya dengan tujuan biaya produksi tidak membengkak.
"Segitu juga (konsumen) protes, tahunya jadi kecil. Tapi daripada harganya kita naikin," ucapnya.
Di samping itu, Dodo menyebut telah beredar kabar perkumpulan pengrajin tahu akan melakukan aksi mogok pada 31 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. Jika kabar itu benar, dirinya akan mengikuti aksi mogok produksi tersebut.
"Saya dapet informasi dari mulut ke mulut. Katanya mau ada mogok nasional. Berhubung itu dari komti Jakarta ya kita ikutin. Soalnya yang sudah-sudah, kalau kita tidak kompak kadang sweping sesama pedagang. Jadi kalau kabar itu benar, kita ikut," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar harga kedelai di pasaran kembali normal. Agar produksi tahu miliknya kembali normal dan bisa memenuhi kebutuhan pasar.
"Harapan dan keinginan para pengrajin tahu itu harga normal lah. Karena sekarang itu (harga kedelai naik) jadi biaya produksinya juga makin besar. Juga kan ditambah kondisi lagi seperti ini daya beli masyarakat lagi turun," kata Dodo.
Editor: Rizal Bomantama