Heboh Input Data PDSS untuk SNBP 2025, Disdik Jakarta: SMA di DKI Tak Ada Kendala

JAKARTA, iNews.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jakarta, Sarjoko memastikan seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri maupun swasta telah menginput data siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Penginputan ini bertujuan untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

"Untuk SMAN dan SMAS di DKI Jakarta clear tidak ada kendala berkaitan dengan PDSS," ucap Sarjoko melalui pesan singkat, Sabtu (8/2/2025).

Baca Juga

Usai Ancam Venezuela dan Kolombia, Trump Oke Serang Meksiko

Meski demikian, Sarjoko menyebut, masih ada sekolah di tingkat atas yang berstatus swasta belum mengisi PDSS lantaran belum punya siswa kelas XII.

"Kecuali bagi SMA Swasta yang memang belum memiliki siswa jenjang kelas XII," tuturnya.

Baca Juga

Akibat Kelalaian Sekolah, Ratusan Siswa Terancam Tak Bisa Ikut SNBP

Sebelumnya, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, Panitia SNPMB memberikan perpanjangan waktu selama 8 jam bagi sekolah yang belum menginput data PDSS untuk mengikuti SNBP.

Baca Juga

Sekolah Lalai Input Data, 194 Siswa SMA 1 Cileunyi Bandung Terancam Gagal SNBP

Langkah ini dilakukan menyikapi banyaknya sekolah yang melakukan finalisasi penginputan data PDSS untuk mengikuti SNBP 2025. Perpanjangan waktu itu, dimulai pada Jumat (7/2/2025) pukul 19.00 WIB hingga Sabtu (8/2/2025) pukul 04.00 WIB.

"Jadi ada waktu 9 jam untuk sekolah-sekolah memastikan, memasukkan data anak-anak yang memang akan diusulkan untuk program SNBP SNPMB," ucap Satryo dalam keterangan tertulis, Jumat (7/2/2025).

Baca Juga

Nasib Pahit 115 Siswa SMAN 1 Mempawah, Gagal Ikut SNBP gegara Kelalaian Sekolah

Dia menambahkan,  perpanjangan waktu itu diberikan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan dari banyak sekolah yang menginput PDSS. 

"Karena memang sekolahnya mungkin belum sempat menginput data dan kami masih memberi peluang kepada mereka supaya nasib anak-anak itu masih bisa kita bantu untuk diperjuangkan,” katanya.

Editor: Aditya Pratama