Hujan Meningkat, Banjir Masih Mengancam Ibu Kota
JAKARTA, iNews.id - Bencana banjir yang melanda Ibu Kota menggenangi 11 kelurahan atau 6 kecamatan di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Meski banjir kiriman dari Bogor tersebut telah surut, warga diimbau tidak lengah. Sebab banjir masih mengancam dengan intensitas hujan yang meningkat.
Antisipasi banjir susulan sudah dilakukan di beberapa wilayah. Sejumlah instansi terus melakukan pengawasan dan menyiagakan posko banjir. Di Jakarta Barat, misalnya. Beberapa tenda-tenda pengungsian sudah didirikan untuk mengantispasi jika sewaktu-waktu kembali terjadi banjir akibat curah hujan yang diprediksi meningkat beberapa hari ke depan.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya telah memerintahkan pendirian posko di beberapa titik. Posko tersebut didirikan untuk melakukan evakuasi jika terjadi banjir khususnya di kawasan Jakarta Barat. Bahan makanan, pakaian, dan selimut pun sudah dipersiapkan.
“Kami juga telah menyiapkan perahu-perahu plastik untuk monitoring wilayah,” kata Hengki di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Hengki mengatakan meski banjir kali ini baru menggenangi beberapa wilayah di Jakarta Timur dan Selatan, pihaknya tetap waspada dan memerintahkan para kapolsek dan satuan lainnya untuk siaga. Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan deras masih melanda kawasan Jakarta Pusat dan Utara dengan 66 mililiter per detik. Kondisi ini menjadi yang tertinggi di Jakarta.
Antisipasi banjir dilakukan juga dengan melihat debit air beberapa kali di Jakarta Barat yang mulai meninggi. Sejumlah warga mengantisipasi dengan menaruh beberapa benda elektronik di tempat lebih tinggi. Beberapa karung pasir juga terlihat di sejumlah halaman rumah untuk mencegah air masuk. Di tempat lainnya, tenda-tenda pengungsi didirikan di pos-pos RW dan kantor lurah.
Lurah Rawa Buaya, Syafwan Busti bahkan sudah mengantisipasi banjir sejak sepekan terakhir. Syafwan mengatakan dirinya telah mensosialisasikan terhadap sejumlah warga untuk bersiaga menghadapi banjir yang kemungkinan akan datang di pekan ini.
“Kalau misalnya debit Tangerang tinggi bukan tak mungkin banjir akan menggenangi wilayah kami,” ucapnya.
Di RW 01 Rawa Buaya, pendirian tenda pengungsian telah dilakukan. Ketua RW 01 Sahroni mendirikan tenda lantaran takut banjir. Sebab bila Kali Mookevart dan Angke meluap, maka 12 RT di wilayahnya akan tergenang.
Beberapa tenda tenda kecil telah ia siapkan bila sewaktu waktu wilayahnya dilanda banjir. “Kita juga sudah meminta izin camat agar disiapkan perahu karet yang bisa memasuki gang-gang,” katanya.
Editor: Azhar Azis