Idul Adha, Warga Miskin Jakarta Bisa Rasakan Masakan Daging ala Hotel Bintang 5

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyumbangkan sebanyak 496 hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1440 H. Daging dari hewan kurban itu diolah oleh chef hotel berbintang lima dan akan didistribusikan ke masyarakat Ibu Kota dalam bentuk matang.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta yang terdiri atas seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) telah mengumpulkan hewan kurban sebanyak 189 ekor sapi 306 kambing serta 1 ekor kerbau. Seluruh daging hewan tersebut akan bagikan kepada masyarakat Jakarta yang benar-benar membutuhkan.

Zelensky: Rusia Sedang Persiapkan Perang Besar di Eropa, Paling Cepat 2029

Anies mengungkapkan, pendistribusian daging kurban untuk tahun ini sedikit berbeda daripada tahun sebelumnya. Setelah 496 ekor hewan kurban disembelih, daging tidak langsung diserahkan kepada warga namun dikirim ke sejumlah hotel yang mempunyai kerja sama dengan Pemprov DKI.

Daging itu lalu diolah oleh para koki andal dari masing-masing hotel. Barulah, setelah daging selesai dimasak, dibagikan kepada warga. “Tahun ini memang berbeda karena diberikan dagingnya dalam bentuk siap saji dan dimasak oleh juru masak hotel berbintang lima,” tutur Anies di Lebak Bulus Jakarta Selatan, Minggu (11/8/2019).

Untuk melaksanakan program tersebut, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan beberapa lembaga seperti Rumah Zakat dan Aksi Cepat Tanggap (ACT), di samping sejumlah hotel berbintang lima. Dia mengatakan, proses memasak daging kurban diserahkan kepada chef agar masyarakat kurang mampu di Jakarta dapat meraskan masakan yang selama ini hanya bisa dinikmati kalangan tertentu di hotel-hotel berbintang lima.

“Jadi kita berkolaborasi dan kita berharap makanan yang dimasak oleh para chef yang biasanya hanya bisa dirasakan oleh masyarakat sosial ekonomi tinggi kali ini para chef itu memasak untuk rakyat ekonomi rendah,” ujar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Anies berharap ke depan pihaknya bisa memperluas cara penyaluran daging kurban tersebut agar lebih efektif. “Karena kita tahu ketika kita bagikan saja tidak semua masyarakat miskin bisa menyimpan daging itu dalam waktu panjang. Kalau tidak ada kulkas, daging itu mudah cepat basi. Kalau tidak ada bumbu-bumbu alat-alat masak, sesuai akhirnya daging belum tentu langsung bisa dimanfaatkan dengan cara ini kita jaga,” ucapnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil