Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Amran bakal Tindak Pemain Harga Telur: Saya Cabut Izinnya!
Advertisement . Scroll to see content

Ikut Melambung, Harga Telur di Bogor Pun Kini Rp30.000 per Kilogram

Jumat, 13 Juli 2018 - 19:29:00 WIB
Ikut Melambung, Harga Telur di Bogor Pun Kini Rp30.000 per Kilogram
Harga telur di sejumlah daerah kini melambung tinggi menjadi Rp 30.000 per kg (ilustrasi). (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id – Harga telur ayam broiler di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor, Jawa Barat, ikut mengalami kenaikan seperti daerah-daerah lainnya, yakni berkisar dari Rp28.000–Rp30.000 per kilogram. Direktur Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ), Andri Latif Asyikin mengatakan, kenaikan harga komoditas tersebut terjadi di delapan pasar tradisional yang aktif di kota hujan itu.

“Kenaikan (harga telur) sudah terjadi kurang lebih sejak satu minggu terakhir. Harga saat bulan Ramadan masih Rp24.000 sampai Rp26.000 per kilogram,” kata dia di Bogor, Jumat (13/7/2018).

Menurut dia, kenaikan harga telur ayam terjadi hampir di seluruh Indonesia. Fakta itu diketahui setelah instansinya menanyakan kondisi harga telur ayam kepada Asosiasi Pengelola Pasar Seluruh Indonesia (Asparindo). PDPPJ melakukan pemantauan harga bahan pokok, termasuk telur di sejumlah pedagang di pasar. Menurut pedagang pasar, kenaikan harga telur sudah terjadi di tingkat pengusaha ayam.

Walau harga telur melambung, kata Andri, transaksi jual beli di pasar-pasar Kota Bogor sejauh masih terpantau normal. Itu dikarenakan komoditas tersebut tidak memiliki barang subtitusimnya (penggantinya) sehingga tetap dibeli konsumen.

“Untuk pasokan masih ada. Terkait kenapa bisa naik harganya, mungkin Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor) yang bisa menelusuri,” ucapnya.

Sementara, berdasarkan penelusuran tim pemantau harga Disperindag Kota Bogor, kenaikan harga telur saat ini ternyata sudah terjadi di tingkat produsen.  Seksi Gudang dan Distibusi Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Bogor, Sri Wulandari mengatakan, telur ayam untuk wilayah kota itu dipasok oleh agen dari Ciampea (Kabupaten Bogor) dan Sukabumi, Jawa Barat.

“Kami sudah menelusuri di tingkat pedagang. Alasan kenaikan bermacam-macam. Mereka bilang harga sudah naik dari tingkat produsennya, ada yang membeli dari Blitar (Jawa Timur), lalu di Bandung,” kata dia.

Wulan mengatakan, saat ini instansinya tengah mendata jumlah stok dan pasokan telur ayam di tiap-tiap pedagang maupun distributor untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan telur di Kota Bogor, dan berapa pasokannya. “Dengan memiliki data ini, ketika terjadi kenaikan atau kelangkaan kita bisa cepat mengantisipasinya,” tuturnya.

Dia memastikan, kenaikan harga telur murni karena suplai dari produsen berkurang, sehingga harga menjadi naik sesuai rantai pasoknya. “Telur ini tidak bisa disimpan lama, jadi tidak mungkin ada penimbunan. Kemungkinan karena pasokan, dan distribusinya saja,” kata Wulan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut