Ini Strategi Pramono Jaga Inflasi hingga Ketersediaan Stok Pangan Selama Ramadhan hingga Idul Fitri

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memimpin langsung pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID) dalam rangka mengendalikan inflasi daerah, menjaga ketersediaan stok, kestabilan harga, hingga kelancaran distribusi pangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/3).

HLM TPID diikuti Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno serta jajaran Pemprov DKI Jakarta, Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia, Bulog, asosiasi atau pelaku usaha, dan instansi terkait.

Anggota Keluarga Kerajaan Saudi Sebut AS Adalah Anugerah, Apa Motivasinya?

"Pelaksanaan HLM hari ini membahas perkembangan ekonomi dan inflasi, upaya pengendalian inflasi, kesiapan stok selama bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri Tahun 2025. Kami juga mendukung pencapaian target inflasi nasional tahun 2025 sebesar 2,5±1 persen, serta mengendalikan inflasi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," ujar Pramono.

Pramono menjelaskan, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dalam pengendalian inflasi ini akan dilaksanakan Operasi Pasar periode Ramadan-Idulfitri dengan komoditas minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, serta beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

"Ketersediaan gas LPG 3 kilogram saat ini terpantau cukup, dengan realisasi penyaluran LPG 3 kilogram hingga Februari 2025 mencapai 67.668 metrik ton (16,53 persen). Lalu, sisa kuota gas LPG sebanyak 341.576 metrik ton (83,47 persen), dari alokasi kuota tahun 2025 sebanyak 409.244 metrik ton," kata dia.

Pramono ingin HLM kali ini juga bisa meningkatkan koordinasi dan sinergi lintas sektoral antara Pemerintah Pusat dengan TPID Provinsi DKI Jakarta. Harapannya, dapat menjaga inflasi daerah sekaligus memberi kepastian ketersediaan distribusi pangan untuk masyarakat.

"Kami mengimbau masyarakat tidak panic buying dan belanja secara bijak. Kami akan bekerja sama untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan strategis, serta memantau harga pangan guna mengendalikan inflasi di Jakarta. Kami akan melaksanakan kerja sama antardaerah, melaksanakan urban farming, pasar dan program pengendalian inflasi lainnya," ucapnya.

Selain itu, TPID DKI Jakarta juga akan menambah frekuensi pangan keliling oleh BUMD dan BUMN di kantor pemerintahan dan rumah susun. Pada Maret ini akan diadakan di 240 lokasi. Ada pula promo pangan murah dan Promo KJS (Kamis Jumat Sabtu) di Gerai Pangan Perumda Pasar Jaya.

Perlu diketahui, Jakarta memiliki pangsa ekonomi (16,71 persen, 2024) dan kontribusi (proporsi nilai konsumsi) inflasi tertinggi terhadap inflasi nasional (20,47 persen, SBH BPS 2022), sehingga perbaikan ekonomi dan pengendalian inflasi DKI Jakarta berdampak signifikan terhadap nasional.

Pada Februari 2025, Jakarta mengalami deflasi sebesar -0,29 persen (month to month/Februari terhadap Januari 2025); sebesar -1,79 persen (year to date/Januari dan Februari 2025) dan sebesar -0,59 persen (year on year/Februari 2025 terhadap Februari 2024). Komoditas utama penyumbang deflasi bulanan, yaitu tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat.

Pada Februari 2025, deflasi DKI Jakarta termasuk lima provinsi terendah dibandingkan 38 provinsi lain se-Indonesia, yaitu sebesar -0,59 persen (yoy). Secara historis, saat bulan Ramadan dan Idulfitri, komoditas pangan naik, terutama daging sapi, ayam potong, telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng.