Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PBB Nobatkan Jakarta sebagai Ibu Kota Terpadat di Dunia 2025
Advertisement . Scroll to see content

Jejak Sejarah Muara Angke, dari Kerajaan Banten hingga Pelabuhan Terpadu

Rabu, 24 Juli 2024 - 04:00:00 WIB
Jejak Sejarah Muara Angke, dari Kerajaan Banten hingga Pelabuhan Terpadu
Muara Angke merupakan pelabuhan terpadu di Jakarta yang mempunyai nilai sejarah (Foto: MNC)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nama Muara Angke berasal dari lokasinya di hilir Kali Angke dan konon diambil dari nama seorang panglima perang Kerajaan Banten, Tubagus Angke. Lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan (TPI) Muara Karang di Jakarta Utara.

Muara Angke kini menjadi pelabuhan terpadu di Jakarta. Wilayah itu juga dikenal sebagai kampung nelayan.

Melansir dari situs resmi DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/7/2024), wilayah ini dianggap angker dan tidak ada yang berani tinggal di sini. 

Kawasan pesisir Muara Angke (dok. istimewa)
Kawasan pesisir Muara Angke (dok. istimewa)

Nelayan dari Makassar dan Banten diduga menjadi kelompok pertama yang menembus wilayah ini. Muara Angke yang dulu dipenuhi hutan bakau dikenal sebagai tempat persembunyian perompak.

Pada awal abad ke-16, Kerajaan Banten mengirim pasukan untuk membantu Kerajaan Demak melawan benteng Portugis di Sunda Kalapa. Pasukan ini bermarkas di pinggir sungai yang kemudian dikenal sebagai Kali Angke. Muara sungai ini menuju Laut Jawa, sehingga tempat tersebut dikenal sebagai Muara Angke.

Angke diduga berasal dari bahasa Hokkian, dengan 'Ang' berarti merah dan 'Ke' berarti sungai. Hal ini terkait dengan peristiwa pada tahun 1740 ketika Belanda membantai sekitar 10.000 orang China di Glodok dan membuang mayat-mayat mereka ke sungai, mengubah air Kali Angke menjadi merah karena darah.

Ada pula yang menyebut Anke berarti sungai yang dalam. Muara Angke juga memiliki hutan bakau seluas 25,02 hektare yang kini menjadi Suaka Margasatwa Angke, rumah bagi sekitar 90 jenis burung. Ada pula Taman Wisata Alam Angke, hutan bakau seluas sekitar 170,60 hektare.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut