Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Atasi Krisis Air Bersih usai Bencana, Polri Bagikan 627 Tandon di Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Jelaskan Penanganan Banjir, Anies: Air Surut Bukan karena Gravitasi Saja

Minggu, 31 Oktober 2021 - 16:10:00 WIB
Jelaskan Penanganan Banjir, Anies: Air Surut Bukan karena Gravitasi Saja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Pemprov DKI Jakarta terus mempersiapkan langkah antisipasi banjir menjelang musim hujan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan soal penanganan banjir di ibu Kota. Anies menekankan surutnya air akibat banjir bukan semata-mata karena gravitasi namun juga didukung oleh pompa air.

“Ketika sebuah kawasan tergenang, biasanya bisa sampai 3-4 hari, di hari itu semua damkar dikerahkan. Kemudian pompa mobile dikerahkan, tangki penyiraman air dikerahkan untuk menarik air dan itu surutnya bukan semata-mata gravitasi, tapi karena ditarik oleh pompa,” tutur Anies di Jakarta, Minggu (31/10/2021).

Anies lebih lanjut mengatakan pihaknya memastikan simulasi pembagian tugas akan menjadi menu latihan langsung dalam penanganan banjir. Sebab, lanjut Anies, genangan dan banjir kerap ditemui di Jakarta ketika terjadi hujan yang melebihi kapasitas drainase seperti Februari 2020.

“Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan. Dengan simulasi itu maka bukan hanya pembagian tugas, tapi juga latihan di lapangan untuk bisa menangani," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menjelaskan mengenai penanganan usai banjir apabila banjir tak dapat dihindari. Pihaknya menyediakan sebuah tempat pengungsiaan dengan protokol kesehatan Covid-19. Selain itu, dia juga optimistis dapat menyelesaikan penanganan pascabanjir apabila banjir juga terjadi.

“Terkait penanganan pengungsi itu sudah disiapkan tempat-tempatnya, protokol kesehatannya dan kita berharap tentu musim penghujan kali ini mudah-mudahan kita dijauhkan dari banjir,” ujarnya.

“Karena jumlah jumlah hujan itu di luar kendali kita, tapi bila curah hujan melampaui ambang batas, maka kita punya target untuk menyelesaikan secepatnya.” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan menegaskan dalam menghadapi banjir, pemprov DKI Jakarta telah menargetkan agar enam jam setelah harus sudah surut. Anies menjelaskan sistem drainase di Jakarta kapasitasnya 100 mm per hari.

“Jadi, kalau hujan di bawah 100 mm per hari, di jalan-jalan utama tidak boleh banjir. Kalau di kawasan bukan jalan raya, jalan utama, itu sistem drainasenya kira-kira 50 mm per hari. Nah, ini kata kunci kalau di bawah 100 mm dan di bawah 50 m tidak boleh banjir,” katanya saat menghadiri Rakornas BMKG, Jumat (29/10/2021).

Tapi, kata Anies, jika hujan ekstrem diatas 100 mm ditambah dengan adanya fenomena La Nina yang menyebabkan potensi hujan intensif ekstrem dengan jangka pendek yang menyebabkan genangan, dia menargetkan air harus sudah surut dalam waktu enam jam setelah hujan berhenti.

“Enam jam harus surut. Jadi enam jam sesudah air hujan berhenti, tempat yang di situ terjadi genangan harus bisa surut dalam enam jam,” ucap Anies.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut