Kadinkes DKI Sebut Varian Baru Covid 19 Mudah Menyebar dan Lebih Mematikan
JAKARTA, iNews.id - Varian baru Covid-19 Delta dari India sudah bertransmisi di DKI Jakarta. Varian virus corona ini cukup merepotkan karena mudah menyebar.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti juga mengatakan varian baru Covid-19 Beta mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan. Sehingga Pemprov DKI Jakarta mewaspadai dua varian virus corona tersebut.
“Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama,” kata Widyastuti di Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Melihat Jakarta yang memasuki fase krusial dan mencegah agar tak masuk fase genting, Widyastuti memastikan seluruh jajaran Pemprov DKI tengah bekerja menyiapkan antisipasi jangka pendek terlebih dahulu. Kapasitas keterisian tempat tidur isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) akan ditambah.
Data Dinkes Pemprov DKI, peningkatan keterisian pasien Covid-19, per 31 Mei 2021 kapasitas tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 6.621 dan terpakai 2.176 atau 33% dan ICU sebesar 1.014 dan terpakai 362 atau 36%.
“BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78% hanya dalam 2 minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71%. Dari 78% keterisian tempat tidur tersebut 25 persennya merupakan warga luar DKI Jakarta dan komitmen kami tetap untuk tak membeda-bedakan pelayanan, tetapi ini menjadi peringatan bahwa virusnya tak mengenal batas wilayah,” kata Widyastuti.
Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menambah fasilitas isolasi mandiri, seperti Rusun Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan. Nantinya lokasi itu akan menjadi fasilitas tambahan bila Wisma atlet mengalami lonjakan pasien Covid-19.
Selain penambahan kapasitas BOR, menurut Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah tracer (petugas yang akan melakukan pelacakan), di mana para tracer memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini. "Sehingga, pengendalian dapat dilakukan dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro hingga 28 Juni 2021. Perpanjangan PPKM mikro segera dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah ibu kota memasuki fase genting penanganan covid-19 akibat melonjaknya pasien dalam beberapa hari terakhir.
Editor: Faieq Hidayat