Kadis Pariwisata dan Kebudayaan DKI Edy Junaedi Mendadak Mundur, Pilih Jadi Staf TMII
JAKARTA, iNews.id – Kabar mengejutkan datang dari Pemprov DKI Jakarta. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Edy Junaedi mendadak mengundurkan diri dari jabatannya.
Edy mundur per Kamis (31/10/2019). Mengapa mundur? Berdasarkan surat yang diajukan ke Badak Kepegawaian Daerah (BKD), Edy memilih bekerja sebagai staf anjungan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Kalau saya lihat sih surat pernyataan pengunduran dirinya dia ingin jadi staf di anjungan Taman Mini," kata Kepada BKD Chaidir di Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Chaidir mengaku tak mengetahui rinci alasan pengunduran diri Edy. Padahal kata dia, gaji dan tunjangan yang didapat kepala dinas jauh lebih banyak ketimbang staf anjungan TMII.
"Kalau kadis sekitar sekitar Rp50-an juta kurang lebih, semua itu take home pay, dia sekarang tinggal di kisaran Rp15 juta atau Rp18 juta lah," katanya.
Chaidir meyakini pengunduran Edy bukan karena munculnya polemik anggaran Rp5 miliar untuk lima orang influencer pariwisata DKI dalam draf Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS). Menurutnya, Edy ingin mundur saja.
Edy menjabat sebagai kadisparbud sejak 25 Februari 2019 dari sebelumnya sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Jabatannya di PTSP lantas diisi Benni Agus Chandra yang sebelumnya menjabat Sebagai Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan.
Edy disorot setelah mencuat anggaran Rp5 miliar untuk influencer pariwisata DKI. Anggaran itu dinilai berlebihan dan tidak jelas peruntukannya. Imbas munculnya anggaran ini, kritik pedas juga ditujukan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan.
Editor: Zen Teguh