Kasus Covid-19 Jakarta Melonjak, Anies Tegaskan Belum Ada Opsi Tarik Rem Darurat

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan belum ada opsi untuk menarik rem darurat pengetatan aktivitas masyarakat di tengah meroketnya kasus Covid-19 di Ibu Kota. Dia menilai pengetatan baru dilakukan jika kapasitas rumah sakit mulai terancam.

"Kita belum liat arah sana (pengetatan) dulu. Ketika rumah sakit mulai penuh bila tidak ada pengetatan maka orang tidak tertangani di rumah sakit," kata Anies ketika ditemui di ITC Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Presiden Suriah Klaim Tidak Ada Hubungannya dengan Serangan 9/11 di AS

Anies menambahkan rumah sakit memiliki kapasitas yang terbatas. Meski demikian, dia mengatakan tingkat keterisian rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jakarta masih stabil.

"Jadi pengetatan itu karena RS-nya punya kapasitas yang terbatas. Nah hari ini kita menyaksikan bahwa jumlah orang yang harus dirawat tidak mengalami lonjakan yamg signifikan," ujarnya.

Baca Juga

Anies Ungkap Ibu dan Anaknya Positif Covid-19: Tidak Alami Gejala

Lebih lanjut, Anies memastikan pihaknya memantau ketat perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta. Dia berharap kasus-kasus berat tidak muncul.

"Sehingga yang harus dilakukan adalah memantau mengurangi atau memastikan bahwa semua prokes (protokol kesehatan) ditaati kemudian harapannya nanti bisa menjaga kasus-kasus berat tidak muncul," tuturnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota terus meroket tiga hari terakhir. Bahkan, total kasus aktif Covid-19 data (22/6/2022) tercatat 6.779 atau naik 864 orang.

"Jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 864 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 6.779 orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Sementara itu, berdasarkan data Selasa (21/6/2022) tercatat kasus aktif Covid-19 naik 618 orang. Sedangkan data Senin (20/6/2022) naik 317 kasus. Kemudian data Minggu (19/6/2022) naik 456 kasus.

Editor: Rizal Bomantama