Kasus Keracunan Massal di Koja, BPOM Periksa Sampel Makanan Nasi Boks Berlogo PSI
JAKARTA, iNews.id - Kasus keracunan massal menimpa puluhan warga Koja, Jakarta Utara diduga usai menyantap makanan dari nasi boks berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ikut turun tangan menyelidiki kasus ini.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati mengungkapkan BPOM telah mengambil sampel dari nasi kotak pada Selasa (27/10/2021).
"BPOM kemaren turun ke lapangan, iya dilibatkan yang berwenang lah tidak dari kami saja," kata Yudi di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Menurut Yudi, dirinya belum bisa memastikan kapan hasil uji sampel dari BPOM.
"Jadi nanti kalau BPOM sudah keluar hasilnya apa pasti nanti akan disampaikan langsung," ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 23 warga di Jalan Jampea lorong 19 RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengeluhkan pusing dan sakit perut setelah mengonsumsi nasi kotak pada Minggu (24/10/2021) sore.
Setelah mengeluhkan sakit perut yang dialami, puluhan warga tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Koja. Dari informasi yang beredar, nasi kotak tersebut didapat dari sebuah partai.
Ketua RW 06 Suratman membenarkan dari kejadian ini, tercatat ada sekitar 23 warga yang terdiri dari lansia hingga anak-anak dilarikan jerumah sakit karena mengalami keracunan makanan.
"Dari awal memang pada saat kejadian saya tidak ada di TKP, saya mendapat laporan dari ketua RT bahwa di warga saya ini ada yang kena keracunan makanan," kata Suratman saat ditemui Senin (25/10/2021).
Menurut Suratman, pembagian nasi kotak yang berisikan nasi, telur, buncis, dan orek ini diberikan secara langsung ke setiap rumah warga.
"Tapi tidak ada giat apa-apa di wilayah kita cuma hanya pemberian saja. Setelah itu berjalan 2-3 jam baru lah ada kejadian setelah menerima makanan kotak tadi," ujarnya.
Usai mengonsumsi makanan nasi kotak tersebut, sebagian besar warga langsung mengalami kondisi seperti kepala pusing, sakit perut sampai dengan muntah - muntah dan langsung dibawa ke Rumah Sakit.
"Gejalanya itu mual pusing ada yang muntah-muntah dan langsung di bawa ke IGD (Intalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Koja kemarin dan sekarang sebagian sudah membaik," tuturnya.
Saat disinggung apakah nasi kotak ini merupakan pemberian dari Partai Solidaritas Indonesia. Suratman membenarkan hal tersebut.
"Yang saya tahu iya tapi saya ya sudahlah ini musibah, saya juga tidak terlalu banyak mau bagaimana, yang penting ada komunikasi lebih lanjut dari pihak yang terkait," katanya.
Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Jakarta Utara meminta maaf atas insiden dugaan keracunan makanan. Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama juga menjanjikan santunan pada korban dugaan keracunan.
Darma mengatakan, makanan siap saji itu bagian dari program "Rice Box PSI" yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini, kata dia, sudah dibagikan lebih dari 300.000 warga di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah.
"Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/10/2021).
Program "Rice Box PSI"melibatkan warung-warung makanan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner yang juga terdampak pandemi sebagai penyedia atau pemasok.
"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma.
Darma menambahkan, esensi "Rice Box PSI" yakni mendukung UMKM yang terdampak pandemi agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat. Menurutnya PSI telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang.
"Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung," katanya.
PSI juga telah memberikan santunan kepada 29 orang yang menjadi korban.
Pada kesempatan berbeda, pemilik warung, Lidya, juga telah meminta maaf atas kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Selama ini dia sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.
Dia sudah bekerjasama dengan PSI menyediakan makanan untuk program "Rice Box PSI" sejak Agustus 2021 dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya.
Editor: Rizal Bomantama