Kebakaran di Lapas Tangerang, Keluarga Korban Harap Proses Identifikasi Cepat
JAKARTA, iNews.id - Raut penuh dengan kecemasan tampak di wajah Angeli, tante dari Petra Eka alias Etus, salah satu korban tewas insiden kebakaran Lapas Klas 1 Tanggerang, Rabu (8/9/2021). Dari kediamannya yang berada di Saharjo Tebet, Jakarta Selatan dirinya langsung bergegas menuju lokasi kebakaran.
Berita yang tayang di televisi membuatnya memiliki firasat buruk ihwal keponakannya. Ternyata benar, Etus masuk ke dalam daftar salah satu korban meninggal dalam insiden tersebut.
"Taunya dari berita juga dikasih kabar yang udah nonton berita duluan yaudah kita stay tune. Cuma karena firasat enggak enak langsung pergi aja ke Tanggerang, mulai dr pagi langsung ke sana," ujar Angeli saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu sore.
Etus, kata Angeli masuk penjara setelah terjerat kasus narkoba. Etus memang sudah lama berada di Lapas Klas 1 Tanggerang, yakni hampir empat tahun.
Sebelum mendekam di sana, Etus ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Namun, waktu yang dihabiskannya tak sampai satu tahun.
"Sempat waktu ada Covid-19 dipindahin ke blok karantina tetapi balik lagi ke Blok C gitu. Jadi memang lama di Blok C," katanya.
Ketika ditemui, Angeli dan beberapa perwakilan keluarga hendak memberikan seluruh data yang dibutuhkan untuk proses identifikasi ke Posko Antemortem. Keluarga, kata dia, hanya ingin membawa jenazah cepat kembali ke rumah dan segera dimakamkan.
"Jangan sampai satu minggu hasilnya berlarut-larut, kalau udah tau kabar kematian ya bisa kita bawa pulang secepatnya, malah hari ini juga begitu," katanya.
Dia mengharapkan pemerintah atau kepolisian dapat dengan segera mengungkap penyebab daripada kebakaran insiden tersebut. Menurut dia, ada sesuatu yang janggal karena dalam kurun waktu satu jam, bangunan hanis dilahap Si Jago Merah.
"Itu kan beton, walaupun bangunan lama juga tembok bukan bilik atau bedeng masa dalam kurun waktu satu jam bisaw rata semua, pertolongannya dimana? Maksudnya sigapnya mereka dalam membangun bangunan itu kayak apa? Kan ada prosedurnya," tuturnya.
Selama ini, komunikasi yang bisa dilakukan keluarga dengan Etus hanya sebatas virtual. Terakhir kali, Angeli menghubungi Etus pada 4 September lalu.
Kehadiran langsung fisik Etus yang tinggal menunggu lima bulan lagi kini harus dikubur dalam-dalam karena menjadi korban tewas.
"Februari 2022 ini pokoknya dia keluar karena udah dapet ya potongan remisi," ucapnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq