Kejahatan Meningkat di Tamansari, Polisi Sayangkan Hotel Tak Nyalakan CCTV
JAKARTA, iNews.id - Kepolisian Sektor (Polsek) Tamansari menyayangkan sejumlah hotel di kawasan tersebut tidak menyalakan kamera CCTV guna mencegah kriminalitas. Hal itu terkait meningkatnya tindak kejahatan dalam beberapa hari ini di wilayah Tamansari.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Metro Tamansari, Kompol Dicky Ferttofan menyebutkan, pihaknya sudah mengimbau hotel untuk menyalakan CCTV sejak peristiwa pembiusan wanita di Hotel New Mangga Dua beberapa waktu lalu yang berujung penganiayaan hingga meninggal dunia.
"Sejak beberapa minggu lalu kami sudah ingatkan hotel di sekitar situ agar menyalakan CCTV. Hal itu agar memudahkan pencegahan tindak kriminal di dalam hotel," ujarnya di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Dicky mencontohkan, kasus pekerja seks komersial (PSK) yang terkena 12 tusukan di sebuah hotel di kawasan Tamansari pada Minggu, 3 Mei 2020 dini hari CCTV di hotel tidak dinyalakan.
"Pihak hotel CCTV-nya mati, padahal lokasi kejadiannya bersebelahan dengan TKP meninggal dunia Hotel New Mangga Dua. Sudah kami ingatkan kalau ada kejadian, ke depannya tolong dinyalakan CCTV-nya," katanya.
Matinya CCTV saat peristiwa kriminal itu berlangsung, membuat polisi kehilangan satu bukti yang dapat mempermudah pencarian tersangka. Selain itu, kesaksian resepsionis yang mengaku tidak mendengar adanya aksi kekerasan di kamar hotel tersebut membuatnya heran
"Padahal lokasi kamarnya sebelahan dengan resepsionis. Masak tidak mendengar kejadian," kata Dicky.
Sebelumnya, Kapolsek Metro Tamansari AKBP Abdul Ghafur mengungkapkan wanita yang ditemukan bersimbah darah dalam kamar salah satu hotel di kawasan tersebut merupakan korban penganiayaan. "Dia korban penganiayaan, sempat 'check in' dengan laki-laki yang berkenalan lewat aplikasi MiChat," ujar Ghafur.
Ghafur mengatakan, korban berinisial E (19) sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan karena mengalami 12 luka tusukan. Setelah masuk kamar hotel pada Minggu (3/5) dini hari, korban dirampok dan tubuhnya ditusuk 12 kali dengan benda tajam.
"Dia masih hidup, korban penganiayaan. Dia sudah pulang ke kosannya, istirahat di rumah," kata Ghafur.
Kini anggota polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan tersebut.
Editor: Djibril Muhammad