Kesaksian Warga Terjebak Macet 12 Jam di Jalur Puncak Bogor: Terpaksa Dorong Mobil Mogok
BOGOR, iNews.id - Kemacetan parah yang terjadi di Jalur Puncak-Jakarta di Bogor, Jawa Barat pada Minggu (27/2/2022) malam hingga Senin (28/2/2022) membekas bagi pengunjung. Alih-alih menikmati libur Isra Mi'raj, warga justru harus berjuang ekstra keras untuk kembali ke rumahnya.
Salah satunya Endang yang kehabisan bensin gara-gara mesin mobilnya tidak dimatikan sepanjang kemacetan parah. Akibatnya ketika kendaraan mulai berjalan merayap dia terpaksa mendorong mobilnya yang mogok ke parkiran restoran karena khawatir menimbulkan kemacetan semakin parah.
Endang, warga Pandeglang, Banten mengaku tidak mematikan mobilnya karena ada anak-anak di dalam kendaraan sehingga harus menyalakan Air Conditioner (AC).
“Saya terus menyalakan AC, tapi malah apes bensinnya habis,” tuturnya, Senin (28/2/2022).
Setelah mobilnya mogok, dia langsung mengungsikan anak-anaknya ke wisma yang ada di sekitar lokasi.
“Saya ungsikan di dalam tadi minta izin sama satpam karena mobilnya mati,” ujarnya.
Endang baru saja keluar dari sebuah vila di sekitar Gunung Mas, Puncak. Namun begitu sampai di Jalan Raya Puncak sudah macet.
Dia mengaku selama ke Puncak tidak pernah mengalami kemacetan parah hingga habis bahan bakar. Biasanya hanya satu atau dua jam terjebak macet. Adanya libur panjang kali ini membuat mobil dan sepeda motor langsung memenuhi Jalan Raya Puncak untuk berekreasi.
Kasat Lantas Polres Kabupaten Bogor AKP Dicky Anggi Pranata menyebut ada beberapa kendala yang membuat arus lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor padat meski sudah dilakukan sistem satu arah (one way). Salah satu kendala banyaknya kendaraan yang mogok yang mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.
"Kemarin memang saat melakukan proses one way arah bawah pada siang hari kita banyak menemukan kendala contohnya beberapa kendaraan kami temukan mogok di jalan," ujar Dicky.
Selain itu, volume kendaraan juga terlihat meningkat seiring long weekend yang membuat banyaknya kendaraan menuju kawasan Puncak.
"Terus juga motornya membeludak naik maupun turun. Mereka rata-rata tidak sabar. Kami sudah alihkan beberapa titik untuk mereka melewati alternatif tapi mereka keluar lagi. Pada saat diarahkan kepolisian mereka keluar lagi melambung lagi akhirnya tidak bisa lewat," tuturnya.
Meski demikian, pihaknya terus bekerja untuk mengurai kemacetan. Hingga Senin (28/2/2022) siang, arus lalu lintas sudah mulai terurai.
"Beberapa minggu ke belakang memang bisa dikatakan cukup landai dan normal. Namun, kemarin mungkin karena efek long weekend jadi kendaraan luar biasa," ucapnya.
Editor: Rizal Bomantama