Kisah Pengamen Ondel-Ondel: Sekali Jalan Tempuh 30 Km, Bisa Kantongi Rp300.000
BEKASI, iNews.id – Bocah kecil itu melangkah cepat, dari satu warung ke warung makan lain. Kepada orang-orang yang makan atau mengantre pesanan, dia sodorkan kaleng tua di tangannya.
Hadi, bocah 10 tahun, itu bagian dari kelompok pengamen ondel-ondel yang malam itu menyisir Jalan Boulevard Raya, Grand Galaxy Park, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Di belakangnya, Ilham yang mendorong gerobak berisi audio pemutar musik, sementara Putera berada di balik ondel-ondel. Tak ada rasa sungkan. Sepanjang jalan itu mereka menanti uluran tangan berisi cuan (uang).

Menurut Ilham, hampir tiap malam mereka ngider (mengamen). Sekali jalan bisa menempuh sampai 30 kilometer. "Rutenya Bantar Gebang, Jatiasih, Nusa Indah, Kemang Pratama," ujar Iang, panggilan akrab Ilham, Minggu (13/6/2021).
Remaja 17 tahun ini mengaku sudah 5 tahun melakoni pekerjaan tersebut. Mula-mula diajak teman sepermainan dengan rayuan mengisi waktu luang. Ketika itu dia berusia 12 tahun.
Dari sekadar ikut-ikutan, dia akhirnya keterusan. Dari semula jadi iseng cari uang jajan, Ilham kini jadi kepala kelompok.
"Pertamanya ngikut, lama-lama saya punya sendiri (grup ondel-ondel)," ujarnya.

Ilham menceritakan, mereka keluar rumah selepas Asar atau sekira pukul 16.00 WIB. Dia lantas melintasi jalanan Bekasi.
Ketika ditemui iNews.id, waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB atau sudah empat jam mereka mengamen. Menurut Iang, masih ada tiga jam lagi untuk mereka kembali ke ke rumah di Kranji, Bekasi.
Dia mengaku dari tempat terakhir mereka ngamen tidak jalan kaki untuk pulang ke rumah melainkan menyewa angkutan kota. Ondel-ondel diikat di atap mobil.
"Nyarter angkot, udah langganan bang," katanya.
Putera yang kebagian peran memainkan ondel-ondel mengaku lumayan berat menjalani pekerjaan ini. Bukan karena sulitnya mengamen, tapi beban yang harus dipanggul.
Dia mengaku berat ondel-ondel itu 20 kilogram. Ditambah harus jalan kaki puluhan kilometer, pundak juga terasa ngilu. Namun lama-lama ABG 16 tahun ini merasa terbiasa.
Biarpun lelah, setidaknya pekerjaan mengamen itu terbayar. Sekali jalan mereka bisa mendapatkan uang hingga ratusan ribu.
“Gak tentu sih, terkadang Rp300.000. Eh enggak, paling gede pernah Rp350.000. Paling kecil Rp200.000," ucap Ilham.
iNews.id mencoba mengikuti mereka menyusuri jalan malam itu. Sepanjang pantauan kira-kira 1 kilometer, tak terlihat ada perlakuan kasar dari masyarakat ketika disodori kaleng bekas dari pengamen ondel-ondel ini.
Editor: Zen Teguh