Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tambah Jadi 29 Orang, 15 Masih Dirawat
JAKARTA, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan informasi terbaru terkait korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Korban meninggal dunia bertambah menjadi 29 orang.
Selain itu, sebanyak 15 orang lainnya masih dalam penanganan tim medis dan menjalani perawatan di 2 rumah sakit.
“Hingga Sabtu (18/3/2023), korban meninggal bertambah 1 orang sehingga total korban meninggal sebanyak 29 orang,” kata Kepala BPBD DKI, Isnawa Adjie, Sabtu (18/3/2023).
Isnawa menyebut Pemprov DKI memastikan kondisi para korban dalam penanganan yang optimal.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mencatat sebanyak 1.225 bangunan akan terdampak akibat pembangunan buffer zone atau zona penyangga untuk Depo Pertamina Plumpang. Jumlah itu berdasarkan perhitungan PT Sucofindo (Persero).
Rinciannya 1.225 bangunan yang berpotensi terdampak terbagi atas 722 di Plumpang dan 533 di Elnusa. Data ini tercatat dalam bahan paparan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Meski akan terdampak, Nicke memastikan pembangunan buffer zone harus dilakukan untuk menjaga keselamatan warga dan operasional depo.
“Apa yang urgent sekarang? Adalah buffer zone, karena operasi ini akan terus berjalan di Plumpang karena demikian strategisnya. Maka yang paling urgent ini membangun buffer zone di sekitar tembok, kami sedang menghitung," ucap Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, Kamis (16/3/2/2023).
Khusus Depo Plumpang, pembangunan zona aman itu sudah direncanakan sejak 2009 lalu setelah terjadi kebakaran pertama kali di kawasan tersebut. Malangnya, rencana berujung batal lantaran berbagai dinamika di lapangan.
"Tahun 2009, sebetulnya ini sudah pernah direncanakan ketika terjadi kebakaran di Plumpang. Direncanakan membangun buffer zone 100 meter, namun mungkin dengan berbagai situasi, waktu itu tidak terjadi," kata dia.
Editor: Rizal Bomantama