KSAD Andika Perkasa Sebut RSPAD Siap Merawat Ibu Hamil Positif Corona
JAKARTA, iNews.id - RSPAD Gatot Soebroto menyiapkan ruang khusus untuk menangani ibu hamil yang positif terinfeksi virus corona. Layanan itu memastikan RSPAD siap menangani pasien positif corona dengan berbagai kondisi.
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dalam telekonferensi bersama RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Andika menegaskan RSPAD harus menekankan prinsip kemanusiaan dalam menangani pasien corona.
"Selama tempat tidur dan ruangan masih ada, (ibu hamil) kita terima, jangan ditolak, bahkan beri pelayanan terbaik," kata Andika.
Andika meminta RSPAD menyiapkan fasilitas melahirkan bagi pasien positif corona yang hamil. Dia juga menginstruksikan RSPAD melengkapi peralatan di ruang dengan tekanan negatif untuk melayani pasien positif yang hamil.
Wakil Kepala RSPAD Brigjen TNI A. Budi Sulistiya mengatakan RSPAD telah merawat pasien positif corona yang hamil. Dia menceritakan pasien yang siap melahirkan itu sempat ditolak di beberapa rumah sakit sebelum diterima RSPAD.
"Bayi yang lahir dengan ibu positif corona telah di tes swab dengan hasil negatif. Jika hasil tes kedua negatif juga maka bayi bisa dibawa pulang. Tapi kemudian suami harus menjalani tes swab untuk memastikan tidak tertular istri," ucap dokter yang merawat pasien tersebut, Yeni Purnomo.
Untuk melayani pasien positif yang hamil RSPAD menyiapkan ruang PICU (pediatric intensive care unit) dan NICU (neonatal intensive care unit) untuk kebutuhan bayi dan balita yang terpapar Covid-19. Untuk ruang PICU akan disediakan lima ventilator, sedangkan ruang NICU akan disediakan dua ventilator serta akan disiapkan alat-alat untuk menunjang kebutuhan di kedua ruangan tersebut.
Selain itu, RSPAD juga melaporkan mengenai reagen untuk rapid test corona telah sampai di RSPAD bersamaan dengan satu unit robotic ekstrasi RMA. Kepala labolatorium RSPAD, Lili menjelaskan robotic ekstrasi dapat berdiri sendiri dan terpisah dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Untuk robotic ini, satu jam bisa memeriksa 32 pasien sehingga lebih efektif dan akurasinya lebih cepat dan lebih tepat," kata dr. Lili.
Editor: Rizal Bomantama