JAKARTA, iNews.id – Miniatur ondel-ondel Bang Lukman kini semakin berkembang pesat setelah mendapat kucuran dana dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Semua itu berawal dari kecintaan Lukman Hakim terhadap ondel-ondel yang merupakan budaya Betawi.
Jawara Betawi yang bekerja sebagai sekuriti salah satu perusahaan itu kemudian mencoba mengembangkan ondel-ondel dengan memanfaatkan botol bekas.
Iran Bohong, Aksi Tembak Jatuh Jet Tempur Siluman F-35 Israel Ternyata Hoaks
Dia sengaja membuat miniatur ondel-ondel agar semakin dicintai semua kalangan khususnya anak sekolah.
“Awalnya, saya ditantang Bu Lurah pasa acara Agustusan untuk membuat suvenir ondel-ondel. Sejak itu, saya tertantang untuk membuatnya,” kata pria yang akrab disapa Bang Lukman ditemui di rumahnya kawasan Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, belum lama ini.
Kowarteg Ganjar Ajarkan Milenial di Cengkareng Bikin Ondel-ondel dari Barang Bekas
Lukman menuturkan, awal mula membikin miniatur ondel-ondel pada 2014. Selain untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga, juga melestarikan budaya Betawi yang semakin terpinggirkan.
“Saat itu, ekeonomi keluarga lagi sulit-sulitnya. Buat kebutuhan keluarga belum cukup, apalagi anak sudah bertambah. Terus jiwa seni saya keluar. Saya coba kreasikan barang-barang bekas jadi ondel-ondel mini,” paparnya.
Jakarnaval 2022, Puluhan Ondel-Ondel Berlenggang di Sirkuit Formula E Jakarta
Memanfaatkan botol bekas, Lukman mulai membuat miniatur ondel-ondel. Tak disangka, hasil kreasinya diminati warga saat acara Agustusan.
“Ternyata, para ketua RT di wilayah ini banyak yang suka. Sejak itu, saya mulai serius membuat ondel-ondel mini,” katanya.
Lukman mengaku tidak banyak yang diproduksi saat awal-awal membuat ondel-ondel mini hanya sekitar 20an pasang.
“Swalnya ada penjual baju pangsi yang ngambil buat jualin ondel-ondel. Tidak banyak hanya 20 pasang. Sejak itu ternyata banyak peminatnya. Ada permintaan dari Monas, rumah Betawi, toko mainan, Setu Babakan,” katanya.
Setelah banyak yang tertarik, Lukman mulai membuat ondel-ondel mini dalam jumlah banyak sesuai permintaan pasar. Selain itu, ondel-ondel mini diikutsertakan dalam pameran UMKM yang digelar Pemprov DKI.
“Saya daftar UMKM, dapat pelatihan dan juara-juara lomba kreativitas,” ucapnya.
Dapat KUR BRI
Setelah bisnis ondel-ondel mini terus berkembang dengan modal awal hanya Rp100.000 dari sisa tabungan, Lukman mulai berani mengajukan pinjaman KUR BRI. Tanpa butuh proses lama, ajuan pinjaman KUR disetujui.
“Waktu itu, saya dapat KUR Rp20 juta. Modal awalnya pinjam dari BRI. Itu sebelum Covid-19 sekitar tahun 2017. Saya pinjam lewat KUR karena bunganya rendah. KUR itu saya pakai buat modal beli peralatan, seperti gunting dan cat,” katanya.
Di tengah berkembangnya bisnis ondel-ondel mini, pandemic Covid-19 melanda Indonesia. Usaha Lukman pun terdampak hingga nyaris tidak bisa melunasi pinjaman KUR. Sebab, semua tempat keramaian ditutup dan nyaris tanpa aktivitas.
“Saya pinjam KUR tempo 2 tahun. Tapi, karena kena Covid, saya minta dijadwal ulang sampai jadinya tiga tahun karena usaha lagi sepi,” katanya.
Lukman tak patah arang dan terus membuat ondel-ondel mini meski penjualan lesu akibat Cobid-19.
“Saya tetap produksi pas Covid-19. Saya titipin ke penjual mainan dan Alhamdulillah ada yang beli meski tidak banyak 10 pasang. Saya titipin ke 15 tempat toko mainan,” ujarnya.
Setelah badai Covid-19 berlalu, bisnis ondel-ondel mini semakin eksis. Permintaan pun terus mengalir hingga 100 pasang per hari. “Saya bikin 200 botol jadi 100 pasang. Kalau ada festival bisa lebih dari ratusan pasang,” ucapnya.
Tiap satu pasang ondel-ondel mini, Lukman mematok Rp25.000 untuk harga reseller. Sedangkan jika dijual langsung ke pembeli Rp35.000.
“Saya jual ke pedagang 25.000, kalau langsung ke konsumen 35.000. Ada juga yang Rp50.000 tergantung ukuran,” tuturnya.
Seiring berkembangnya usaha ondel-ondel mini, Lukman kembali mengajukan KUR BRI dengan nilai pinjaman Rp50 juta. Selain untuk menambah modal usaha, sebagian untuk merenovasi rumah.
Dalam meproduksi ondel-ondel mini, Lukman dibantu sang istri. Namun, untuk pengecatan hingga membentuk odel-ondel dilakukan sendiri. Sedangkan istrinya bertugas menjahit pakaian mini untuk setiap ondel-ondel sesuai karakter.
Lukman menambahkan, botol-botol bekas untuk pembuatan ondel-ondel diperoleh dari tetangga dan saudara. “Saya beli Rp5.000 per kg botol bekas. Kadang juga saya kumpulin sendiri,” ucapnya.
Kini, Lukman sudah memiliki pelanggan tetap ondel-ondel. Total ada 15 pelanggan mulai dari toko mainan anak hingga tempat-tempat wisata.
Lukman pun sudah mematenkan produknya dengan nama Ondel-Ondel Bang Lukman atas bantuan Pemkot Jakarta Selatan. Dia berharap usaha ondel-ondelnya terus berkembang, sehingga bisa ikut melestarikan budaya Betawi.
“Tujuan saya buat miniatur ondel-ondel ini supaya budaya Betawi tetap terjaga, tidak hilang dan anak-anak Betawi bisa mencintai budayanya. Makanya, sasaran utama saya adalah anak sekolah,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku