Melihat Masjid Agung Al-Jihad Ciputat, Ikon Pertama Azan Maghrib di Televisi
TANGERANG SELATAN, iNews.id - Masjid Agung Al-Jihad yang terletak di Jalan H Usman, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memiliki sejarah panjang tentang keberadaannya. Masjid tersebut pernah menjadi ikon saat azan maghrib di masa Orde Baru (Orba).
Masjid tertua di Kota Tangsel itu berada di sisi pasar Ciputat, berhadapan dengan Markas Koramil dan Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciputat. Bangunannya kini terdiri atas 2 lantai, dan mampu menampung hingga sekitar 1.500 jamaah.
Lahan Masjid Al-Jihad awalnya adalah tanah wakaf dari saudagar kaya raya dengan sebutan Wan Salim. Lalu ketika itu, dibuatlah surau untuk tempat salat warga sekitar.

Tak ada yang mengetahui persis kapan peralihan tanah wakaf menjadi surau, yang pasti sejak tahun 1920-an surau tersebut telah digunakan.
"Kalau detailnya itu kurang tahu persis ya, soalnya ibu saya lahir itu tahun 1925 udah ada suraunya," kata Koordinator Umum Masjid Agung Al-Jihad, Syarifudin Ely, Senin (19/04/21).
Dari waktu ke waktu, lalu surau itu ditambah kapasitasnya menjadi masjid.
Namun namanya masih Masjid Jami, belum menjadi Masjid Agung. Syarifudin menyebut pada era 1960-an TVRI menyiarkan kumandang adzan maghrib dengan latar masjid Al-Jihad Ciputat.
"Waktu itu awal 1960-an, saya lupa persisnya. Jadi adzan di tv itu ya ngambil gambar masjid ini. Cuma dulu kan ada menara-menara begitu. Maka nya ini terkenal dengan ikon adzan di televisi itu," ujarnya.
Dari usulan tokoh agama pada saat itu, lalu didukung pula tokoh masyarakat yang ada maka tanah wakaf tersebut dibuatkan sertifikat. Hingga kemudian belakangan terbentuklah sebuah yayasan guna mengelola keberadaan Masjid Agung Al-Jihad untuk syiar islam.
"Dulu ini kan masjid terbagus di Jawa Barat, cuma tingkat desa. Kan belum ada Provinsi Banten. Banyak tokoh-tokoh yang mampir ke sini, termasuk Buya Hamka," ucapnya.