Mengenal Jus Legendaris di Tangerang yang Tak Punya Cabang
TANGERANG, iNews.id - Berkunjung ke Kota Tangerang mungkin banyak yang tertuju pada laksa. Namun ada juga satu minuman yang menjadi kegemaran warga Kota Tangerang, yaitu Es Kode.
Warung jus tersebut sangat legendaris karena sudah ada dari tahun 1960. Terletak di Jalan KH Soleh Ali, Kecamatan Tangerang, jus buatan warung tersebut sangat terkenal karena rasanya yang berbeda dari jus pada umumnya.
Generasi kedua Es Kode, Andi mengatakan usaha ini dirintis dan didirikan oleh ayahnya yakni Gouw Eng Djie. Penamaan Es Kode ini berasal dari bahasa Cina Benteng yang artinya saudara lelaki paling besar. Biasanya berasal dari panggilan orang-orang terhadap ayahnya.
“Saya ambil alih pada tahun 1992. Saat awal berjualan lokasi kita tidak disini, melainkan di area Pasar Lama. Waktu pertama kali merintis Es Kode ini, tidak ramai pembeli seperti saat ini. Tapi, bersyukur kalau sekarang sudah ramai dan banyak sekali pelanggan yang berdatangan,” ungkap Andi, Sabtu (8/7/2023).
Berbagai macam menu es dan jus bisa dipilih di kedai ini seperti es campur, es teler, es buah, dan jus aneka buah. Untuk harganya hanya dibanderol mulai dari Rp12.000. Meskipun murah, rasa es dan jus di kedai ini sudah tidak diragukan lagi.
“Untuk es dibandrol dengan harga Rp15.000 hingga Rp18.000. Kalau untuk jus dibandrol dengan harga Rp12.000 untuk ukuran kecil dan Rp15.000 untuk ukuran besar. Nah, sering kali ada buah yang sering banget cepet abisnya yaitu alpukat. Bisa dibilang best sellernya disini dan es teler salah satunya,” lanjutnya.
Meskipun terkenal dan memiliki banyak pelanggan, Es Kode dari awal merintis hingga saat ini yang sudah 63 tahun, tidak pernah melakukan promosi di media sosial dan tidak memiliki akun media sosial. Selain itu, es kode juga tidak memiliki cabang di mana pun.
“Jika ada yang memiliki nama yang sama dengan Es Kode milik ayah saya ini, sudah dipastikan bahwa itu bukan cabang kita. Dan perlu ditekankan kembali bahwa kita ga punya akun media sosial apapun seperti instagram, twitter, tiktok, facebook dan lain sebagainya,” tutup Andi.
Editor: Faieq Hidayat