Mengenal M Taufik : Totalitas Bela Kebijakan Anies hingga Dipecat Gerindra
JAKARTA, iNews.id - Politikus M Taufik baru saja dipecat sebagai kader Partai Gerindra. Taufik dipecat tak lama setelah dukungan kepada Anies Baswedan menjadi Presiden di acara KAHMI beberapa waktu lalu.
Sebagai politikus ulung, Taufik berhasil membawa Anies menuju kursi DKI 1. Padahal saat itu, Anies berhadapan dengan Gubernur incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dengan dukungan penuh Gerindra DKI Jakarta yang dipimpin Taufik, Anies berhasil menang di putaran kedua.
Taufik juga dikenal sebagai pimpinan DPRD DKI Jakarta yang totalitas membela Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Salah contohnya, saat bencana banjir hebat melanda Jakarta pada awal 2020 merembet ke gedung wakil rakyat DKI. Sejumlah anggota DPRD menggulirkan usulan pembentukan panitia khusus (pansus) banjir.
Namun, M Taufik menegaskan tidak setuju dengan usulan tersebut. Wacana itu dinilai berlebihan, dan seakan-akan ingin mencari kesalahan atas terjadinya banjir.
"Enggak lah. Lebay (berlebihan). Sekarang jangan mencari kesalahan. Justru yang harus didorong bagaimana penanganan pasca banjir," ucap Taufik, Kamis, 9 Januari 2022.
Pembelaan juga dilakukukan saat Anies dikritik beberapa menteri terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total saat awal pandemi. M Taufik muncul sebagai tokoh yang membela kebijakan Anies.
Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, sikap para menteri saat itu sangat tidak elok dalam penanganan pandemi.
"Mestinya para menteri tersebut mendukung kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta. Apalagi Jakarta merupakan barometer nasional," kata Taufik, 12 September 2020.
Namun, totalitas Taufik yang pernah menjabat Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta selama 12 tahun harus dibayar mahal.
Dia disidang di Majelis Kehormatan Gerindra pada Februari 2022. Kemudian, posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI juga dicopot.
Terkini, Wakil Ketua MKP DPP Gerindra, Wihadi Wiyanto mengumumkan Taufik dipecat melalui rapat hari ini. Taufik dinilai tidak loyal karena mengumumkan akan pindah partai..
“Tapi pada kenyataannya dengan manuver-manuver dia mengatakan akan mundur (dari Gerindra),” kata Wihadi di DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).
Editor: Muhammad Fida Ul Haq