Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemendikdasmen Harap Konferensi Internasional LKLB Perkuat Toleransi dan Jaringan Pendidikan
Advertisement . Scroll to see content

Miris, Masih Ada Sekolah di Kabupaten Bogor Siswanya Belajar di Lantai

Sabtu, 01 September 2018 - 11:00:00 WIB
Miris, Masih Ada Sekolah di Kabupaten Bogor Siswanya Belajar di Lantai
Siswa SD Negeri II Kertajaya, Rumpin, Kabupaten Bogor belajar dengan cara lesehan. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id – Tingginya anggaran pemerintah untuk dunia pendidikan, ternyata belum semuanya dirasakan oleh anak peserta didik. Sebagai contoh, siswa SD Negeri II Kertajaya, Rumpin, Kabupaten Bogor yang masih belajar dengan cara lesehan.

Kondisi itu terpaksa dilakukan para siswa karena sekolah tidak memiliki bangku sejak tiga tahun terakhir. Yang lebih miris lagi, atap bagian genteng dan plafon sudah banyak yang rontok dan bocor saat hujan. 

Pihak sekolah mengaku sudah mengajukan anggaran untuk pengadaan meja kursi dan perbaikan atap sekolah kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sejak 3 tahun lalu. Namun, hingga kini belum juga terealisasi.

Guru SD Negeri II Kertajaya Rumpin Aceng Safrudin mengatakan, para siswa terpaksa belajar di lantai karena meja dan kursi kelas sudah lapuk termakan usia.

“Kalau yang sudah lapuk kita taruh di gudang, yang kelihatan kita masih kita pakai. Jadi memang sebagian siswa juga ada yang masih pakai,” kata Aceng di Rumpin, Sabtu (1/9/2018).

Menurut dia, SD Negeri II Kertajaya memiliki enam kelas. Tiga kelas masih berfungsi, sisanya sudah tidak layak karena bagian atap terbuka. Genteng dan plafon banya yang runtuh. Karena itu, tiga kelas tersebut terpaksa digunakan secara bergiliran untuk siswa kelas satu sampai enam yang jumlahnya ratusan murid.

“Kita yang sedih saat hujan turun. Plafon pada jebol, genteng terbuka. Ada juga satu kelas tidak ada bangkunya, jadi siswa belajar di lantai. Kita ada enam ruangan, tapi ya begini kondisinya,” ujar dia.

Aceng menuturkan, para siswa sebenarnya kerap mengeluh saat belajar di lantai, seperti sering masuk angin, debu, dan gatal-gatal. Namun sekolah tidak dapat berbuat banyak karena keterbatasan anggaran.

“Ya seperti ini, semangat sekolah anak-anak tinggi tapi kita juga tidak dapat berbuat banyak. Kami berharap pemerintah Kabupaten Bogor dapat meninjau, bisa segera ada perbaikan,” tutur dia.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut