MNC Peduli Kembali Berikan Bantuan kepada Sekolah Alam Tunas Mulia Bantar Gebang
BEKASI, iNews.id - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang merupakan salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia. Puluhan juta ton sampah pun sudah menjadi bukit di area tersebut.
Masyarakat yang tinggal di area Bantar Gebang tak lain merupakan keluarga pemulung yang mayoritas masyarakat prasejahtera.
Di tengah tumpukan sampah, terdapat sekolah alam yang didirikan oleh Juwanto sejak 2006. Sekolah Alam Tunas Mulia awalnya didirikan Juwanto untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak pemulung di sekitar. Namun seiring berjalannya waktu Sekolah Alam Tunas Mulia sudah dapat menampung anak-anak dari daerah lain.

“Awalnya special untuk anak pemulung, tapi beriringnya waktu sekarang sudah ada dari daerah lain bahkan sudah ada asrama untuk mereka,” kata Juwanto, Senin (8/2/2021).
Sekolah Alam Tunas Mulia saat ini menampung 257 anak dari PAUD hingga SMA secara gratis. “Memang sekolah ini kita peruntukan mempermudah anak-anak pemulung bantar gebang belajar pendidikan secara gratis” tuturnya.
Juwanto menambahkan dirinya memberikan kemudahan kepada siswa seperti tidak perlu menggunakan seragam, sepatu dan tas ke sekolah. Karena itu, kata dia, tidak ada alasan bagi masyarakat prasejahtera di sekitar tempat itu untuk tidak mengikuti pendidikan.
Untuk medukung Juwanto dan Sekolah Alam Tunas Mulia, MNC Peduli kembali menyalurkan bantuan. Kali ini bantuan berupa makanan dan minuman ringan yang akan diberikan kepada siswa dari Sekolah Alam Tunas Mulia.
“MNC Peduli adalah sahabat Sekolah Alam Tunas Mulia, sering datang ke kita untuk memberikan donasi,” kata Juwanto.
Ketua MNC Peduli Jessica Tanoesoedibjo berharap agar Sekolah Alam Tunas Mulia dapat terus membantu anak-anak prasejahtera yang berada di wilayah Bantar Gebang.
Jessica juga mengatakan bahwa MNC Peduli akan terus mendukung pendidikan anak terutama pada masa pandemi.
“Kita bisa saling membantu, saling support saling meningkatkan antusiasme. Supaya jangan ada yang jenuh, mungkin bisa dengan pemberian beberapa macam aktivitas lainnya supaya mereka juga tidak bosan,” tutur Jessica.
Editor: Zen Teguh