Mobilitas Warga Jabodetabek Turun Drastis selama PPKM Darurat, Satgas Beri Apresiasi
JAKARTA, iNews.id - Satgas Penanganan Covid-19 mencatat mobilitas warga Jabodetabek turun drastis sejak diberlakukan PPKM darurat. Hal ini patut diapresiasi mengingat upaya pengurangan mobilitas menjadi salah satu kunci memutus rantai penularan covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Adisasmito mengatakan penurunan mobilitas masyarakat itu terjadi di semua wilayah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Kabar baik lainnya adalah terlihat penurunan drastis pada mobilitas penduduk di Jabodetabek pasca penerapan PPKM Darurat," ujar Wiku saat konferensi pers secara virtual, Kamis (8/7/2021).
Dia menyebut berdasarkan laporan Google Mobility, penurunan paling tinggi terjadi pada mobilitas ke tempat kerja, tempat umum, dan stasiun. Karena itulah Satgas mengapresiasi masyarakat dan aparat atas capaian positif itu.
"Hal yang penting adalah untuk perkantoran yang bukan merupakan sektor esensial wajib taat pada peraturan PPKM Darurat dengan memberlakukan WFH 100 persen pada karyawan," ucap Wiku.
Menurut dia penurunan mobilitas masyarakat ke kantor sangat positif karena dapat meminimalisasi potensi penularan virus corona yang kemudian bisa berdampak pada meningkatnya klaster keluarga.
"Tentu kita tidak ingin terjadi penularan pada perkantoran sehingga karyawan bawa virus ke rumahnya dan potensi terjadi kluster keluarga," ucapnya.
Wiku berharap penurunan mobilitas warga ini dapat terus dipertahankan agar laju penularan infeksi corona bisa benar-benar ditekan maksimal.
"Turunnya mobilitas di Jabodetabek dapat terus dipertahankan apabila kolaborasi pemerintah dan masyarakat juga terus dijalankan dengan baik," tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama