Mulai Masuk Musim Kemarau, BPBD DKI Minta Masyarakat Hemat Air
JAKARTA, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta meminta masyarakat menghemat air. Hal ini karena telah memasuki musim kemarau.
Berdasarkan perkiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis oleh BMKG, rata-rata wilayah DKI Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada bulan April 2022.
Musim kemarau dapat menyebabkan kekeringan yang mengakibatkan kelangkaan air bersih dan juga meningkatnya polusi udara. Menurut data BPBD DKI dikutip dari siaran Pers PPID Selasa (10/5/2022), dalam waktu lima tahun terakhir, musim kemarau memberikan dampak kekeringan kepada masyarakat.
Pemprov DKI juga membentuk Satgas Air Bersih pada bulan September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi masyarakat. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan para Walikota atau Bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan air bersih.
“Kami di jajaran Pemprov DKI Jakarta saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau, terutama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD PAM Jaya yang menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan,” ucap Isnawa pada Siaran Pers PPID dikutip MPI, Selasa (10/5/2022).
BMKG mencatat, dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1 sampai 7 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33 hingga 36,1 derajat celcius. BMKG memastikan suhu udara terik yang terjadi bukan fenomena gelombang panas, melainkan dipicu oleh beberapa faktor, seperti posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator sebagai tanda memasuki musim kemarau.
Dominasi cuaca cerah dan tingkat awan yang rendah, dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Sehingga kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
Isnawa pun mengimbau masyarakat harus sudah mulai melakukan penghematan air dalam rangka menyikapi peralihan musim kemarau ini. Tak lupa, ia mengingatkan masyarakat untuk memeriksa tabung gas secara berkala untuk mencegah terjadinya kebocoran yang dapat memicu kebakaran.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengajak masyarakat untuk mengantisipasinya dengan mulai melakukan penghematan air, serta menjadikannya sebagai gaya hidup baru. Ancaman bencana kebakaran pada gedung dan pemukiman juga perlu kita antisipasi bersama sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dampak kekeringan di musim kemarau ini,” kata dia.
Editor: Puti Aini Yasmin