Muncul Spanduk Minta Anies Mundur, Sekda: Kerja Baru 2 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Dua spanduk bertuliskan pesan yang meminta Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mundur, muncul di kawasan Jakarta Pusat pada Rabu (26/2/2020) kemarin. Pesan tersebut terkait dengan banjir yang beberapa kali melanda ibu kota sejak awal tahun.
Menanggapi kemunculan spanduk itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta, Saefullah mengatakan Anies baru menjabat selama dua tahun. Menurutnya banjir menjadi masalah tahunan Jakarta yang akan dihadapi setiap gubernur. Dia juga meminta masyarakat memberikan kesempatan untuk Anies menyelesaikan masalah banjir.
"Kerja baru dua tahun, sudah lah. Kasih terus kesempatan sampai masa jabatannya selesai," kata Saefullah di Balaikota Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Saefullah mengingatkan setiap terjadi banjir, Pemprov Jakarta tak pernah menetapkan status darurat. Hal itu menurutnya merupakan bukti pemerintah dapat mengatasi banjir secara baik.
Daripada melontarkan kritik, Saefullah mengajak masyarakat Jakarta untuk ikut memikirkan penyelesaian banjir ini. Menurutnya banjir merupakan tantangan bersama pemerintah daerah dan masyarakat Jakarta.
"Jakarta tak pernah menetapkan status darurat banjir, artinya kita bisa mengelola semua ini secara baik," ucapnya.
Diketahui pada Rabu (26/2/2020) kemarin terdapat dua spanduk yang berisi kritik untuk Anies soal banjir. Spanduk pertama berada di Jalan Proklamasi yang mengarah ke Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Spanduk selanjutnya berada di Jalan Diponegoro yang mengarah ke Salemba.
Spanduk itu bertuliskan 'BANJIR KOTANYA, HABIS APBDNYA, TERTIPU WARGANYA' dengan tulisan berwarna kuning. Kemudian ada juga tulisan 'MUNDUR AJE DEH!' dengan tulisan berwarna merah.
Tulisan di spanduk itu dicetak dengan huruf kapital. Di samping tulisan bernada sindiran itu, terpampang wajah Anies Baswedan yang mengenakan seragam dinasnya dengan pose semringah.
Belum diketahui siapa yang memasang spanduk ini. Namun, sejumlah pengendara yang melintas beberapa kali terlihat memperhatikan spanduk tersebut.
Editor: Rizal Bomantama