Ngeri, Ayah 4 Anak Tewas di Jagakarsa Diduga Tinggal Berhari-hari dengan Jenazah

JAKARTA, iNews.id - Fakta baru terungkap dari perkembangan kasus penemuan mayat empat anak dalam rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Diduga sang ayah berinisial P tinggal bersama jenazah keempat anaknya selama beberapa hari.

Sebab dari hasil pemeriksaan di RS Polri Kramat Jati, keempat korban diduga sudah meninggal 3-5 hari sebelum ditemukan. Di sisi lain, tetangga korban sempat berinteraksi dengan P saat pagi di hari mayat empat mayat ditemukan dalam kondisi sudah membusuk, Rabu (6/12/2023).

Baca Juga

Wapres AS Sebut Kemenangan Ukraina atas Rusia sebagai Fantasi

"Berdasarkan keterangan saksi, Rabu pukul 09.30 WIB, pelaku meneleponnya meminta diantarkan Mizone 4 botol," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro pada wartawan, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, saksi yang merupakan tetangga P lantas mengantarkan minuman botol tersebut. Hanya saja P sempat berkata untuk menaruh minuman di depan pintu saja. Kala itu, tetangganya hanya mendengar suara P dari dalam rumah kontrakan.

Baca Juga

Kasus 4 Anak Tewas di Jagakarsa Naik Penyidikan, Polisi Temukan Unsur Pidana

"Pelaku di dalam rumah bilang taruh aja minuman di depan pintu. Sepengetahuan saksi, anak dari P tidak terlihat sejak hari Minggu sore," katanya.

Baca Juga

Polisi Dalami Penyebab 4 Anak Tewas di Jagakarsa: Mohon Doa dan Dukungan

Kemudian pada Rabu siang, pintu kontrakan rumah P didobrak untuk mengecek kondisinya sebab tercium aroma menyengat. Saat itulah ditemukanl keempat jenazah dalam sebuah kamar dengan posisi berjejer. Sementara P ditemukan tergeletak di kamar mandi. 

Sementara itu, Karumkit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan, keempat anak tersebut diperkirakan telah meninggal sejak 3-5 hari lalu. Namun, tak ditemukan ada luka pada tubuh keempatnya, hanya lebam di daerah mulut dan hidung.

Baca Juga

7 Fakta 4 Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Misteri Pesan Merah Bertuliskan Puas Bunda

"Perkiraan 3-5 hari karena sudah ada pembusukan. Semuanya sama, artinya meninggal dalam waktu hampir bersamaan," katanya.

Editor: Donald Karouw