Olah TKP Kematian Bripka Matheus, Selongsong Peluru Tidak Ditemukan

JAKARTA, iNews.id – Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di lokasi Bripka Matheus De Haan meninggal di TPU Mutiara, Pancoranmas, Depok, Kamis (3/1/2018). Olah TKP dilakukan untuk mencari selongsongan peluru yang menembus kepala anggota Brimob yang diperbantukan di Satuan Tugas Antiteror Polda Metro Jaya itu.

“Jadi menyisir untuk mencari selongsong peluru di sana untuk hari ini kita lakukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Kamis (3/1/2018).

Baca Juga

AS Tangkap 150 Predator Seks dalam Operasi Dirtbag

Selain olah TKP, Argo menuturkan, penyidik saat ini masih menunggu hasil labfor dan waktu dari keluarga Bripka Matheus untuk diminta keterangan. Penyidik juga telah memeriksa rekaman CCTV yang memperlihatkan Bripka Matheus meninggalkan rumah sendiri sebelum meninggal, serta chat WhatsApp ucapan permintaan maaf kepada rekannya.

“(Isi WA) Itu kan indikator ya. Sudah kita temukan di lapangan tentunya masih kita dalami semuanya,” ujar Argo.

Olah TKP dilakukan dengan menyisir seluruh sudut di lokasi Bripka Matheus meninggal. Petugas juga memotong rumput TPU serta menggelar reka ulang yang dilakukan pemeran pengganti.

Dari rekonstruksi tersebut, terlihat Bripka Matheus tergeletak di halaman parkir TPU Mutiara dengan posisi terlentang dan motor miliknya terparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.

Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto menuturkan, olah TKP dan simulasi adegan ini untuk mengambil bukti yang tertinggal.

“Olah TKP lanjutan ditemukan bercak darah, tapi selongsong peluru belum ditemukan,” ujar Didik.

Menurut dia, hasil olah TKP tersebut akan dianalisa oleh Tim Labfor. Dari pemeriksaan sebelumnya ditemukan bekas mesiu menempel di tangan kanan korban. Lalu, posisi pistol ada di sebelah kiri dekat pinggang.

Senjata api yang ditemukan di dekat jenazah Bripka Matheus merupakan jenis organik Sig Sauer milik Polri. Kemudian, hasil otopsi ada luka tembakan di bagian pelipis kanan tembus ke bagian atas.

Editor: Khoiril Tri Hatnanto