Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 tempat nongkrong di Jonggol Bogor yang Lagi Hits, Nyaman dan Cocok Buat Santai
Advertisement . Scroll to see content

PBVSI: POP Fatayat NU Wadah yang Tepat Bagi Perempuan Berkompetisi

Minggu, 30 September 2018 - 19:43:00 WIB
PBVSI: POP Fatayat NU Wadah yang Tepat Bagi Perempuan Berkompetisi
Tim bola voli Fatayat NU saat mengikuti ajang Pekan Olahraga Perenpuan (POP) di Bogor, Jawa Barat. (Foto: Fatayat NU)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) menilai acara Pekan Olahraga Perempuan (PO) merupakan wadah yang tepat untuk perempuan berkompetisi di bidang olahraga. Sebab, selama ini belum pernah ada kompetisi olahraga yang murni diinisiasi organisasi massa (ormas) perempuan dan semua pesertanya juga perempuan.

Menurut kepala tim wasit PBVSI, Apendi AS, Fatayat NU berhasil menyadarkan bahwa perempuan yang punya bakat atau hobi berolahraga perlu difasilitasi. Sehingga kegemaran mereka tersalurkan dengan tepat. "Apalagi Fatayat berhasil kerja sama dengan Menpora dan seluruh pertandingannya dilakukan dengan profesional. Ini bagus banget," ujarnya di Bogor, Minggu (30/9/2018).

Satu hal lain yang menjadi keunikan di POP ini adalah rentang batas minimum usia peserta yaitu, 35 tahun. Sisi positif yang bisa diambil ternyata ada beberapa mantan pemain klub yang ikut bertanding. Mereka rindu berjuang kembali di lapangan.

"Ada beberapa tim voli yang saya amati mereka dulunya adalah mantan pemain klub profesional dan kalau dilihat dari gaya mainnya masih tetep jago tuh," ujarnya.

Komite Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) menyatakan POP ini sudah tepat untuk mengangkat kembali kejayaan olahraga tradisional seperti hadang. "Pesertanya banyak lansia, artinya mereka happy karena seperti mengulang permainan masa kecilnya. Ya meski bedanya disini ada aturan main" ujar Umam, pengurus KOTI Pusat.

Menurut Umam, saat ini olahraga tradisional mulai digalakkan lagi oleh pemerintah setelah sempat redup popularitasnya dibanding olahraga modern. "KOTI berharap POP ini bisa jadi ajang tahunan lah. Dan sebisa mungkin nantinya cabor-cabor tradisional yang dipertandingkan lebih banyak lagi ga hanya hadang,” katanya.

Meski usia tak lagi muda namun semangat dan tenaga para atlet POP patut di acungi jempol. Bertahan sampai esok, tiga klub yang lolos ke babak final akan diumumkan pada acara penutupan.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut