Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Tahan Dendam sejak Lama hingga Gabung Grup Kekerasan 
Advertisement . Scroll to see content

Pelaku Pembunuhan Noven Siswi SMK di Bogor Belum Ditangkap, Begini Perkembangannya

Selasa, 21 Mei 2024 - 02:00:00 WIB
Pelaku Pembunuhan Noven Siswi SMK di Bogor Belum Ditangkap, Begini Perkembangannya
Yubelia Noven Cahya, siswi SMK Baranangsiang Bogor, jadi korban pembunuhan. Sampai saat ini kasusnya belum terungkap, (Foto: iNews/BILLY MAULANA FINKRAN)
Advertisement . Scroll to see content

BOGOR, iNews.id - Kasus geng motor memperkosa dan membunuh Vina Dewi Arsita dan kekasihnya Muhammad Risky Rudiana atau Eki di Cirebon pada 2016 lalu kembali mencuat setelah diangkat ke layar lebar pada 2024 dengan judul "Vina Sebelum 7 Hari, A True Story Revealed by Vina's Spirit.

Dalam kasus ini, polisi menangkap 8 pelaku pembunuhan. Tetapi, masih terdapat tiga pelaku yang masih buron dan dalam pengejaran polisi.

Di Bogor, juga terdapat kasus pembunuhan yang terbilang cukup sadis yakni kasus pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya (18) yang tewas usai ditusuk orang tak dikenal dalam gang di Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor pada 8 Januari 2019.

Berbeda dengan kasus Vina, hingga kini pelaku pembunuhan Noven masih belum tertangkap. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan bahwa terkait kasus Noven pihaknya telah melakukan berbagai rangkaian penyelidikan. Mulai dari pengujian barang bukti dari lokasi kejadian ke Puslabfor dan menyerahkan rekaman CCTV ke Pusinafis Mabes Polri untuk melakukan deteksi wajah terduga pelaku.

"Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram. Kedua dimungkinkan karena terduga pelaku dalam kejadian ini masih di bawah umur belum melakukan rekam digit e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan yang kita lakukan," kata Luthfi kepada wartawan, Senin (20/5/2024).

"Kemudian hasil dari labfor terkait dengan DNA yang terdapat dibarang bukti ternyata hasil dari labfor tidak ditemukan DNA lain yang diduga milik pelaku oleh karena itu kami masih berusaha untuk mencari kembali barang bukti atau alat bukti lain yang nanti akan mendukung rangkaian penyelidikan kami untuk menentukan kandidat mana yang sudah muncul untuk kami tetapkan tersangka," sambungnya.

Adapun langkah berikutnya, polisi akan mencoba kembali melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Hal ini dilakukan untuk mencari benang merah kepada sosok kandidat terduga pelaku.

"Kalau untuk saksi yang kita periksa sudah ada 34 saksi yang sudah kita ambil keterangannya terdiri dari teman dekat korban, teman sekolah, keluarga dan kerabat korban. Kemudian dari beberapa orang yang kita periksa tersebut ada 5 kandidat yang sedang kita kerucutan namun belun ada bukti pendukung yang kuat untuk menetapkan kandidat sebagai tersangka. Kami masih mencoba lagi alat bukti yang lainnya kandidat-kandidat ini apakah bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak," ungkapnya.

Lalu, tambah Luthfi, pihaknya akan berupaya melakukan pembuktian secara scientific dengan berkoordinasi dengan beberapa ahli yaitu ahlo psikologi forensik, ahli kriminolog san ahli gestur tubuh. Dimana, dalam rekaman CCTV terduga pelaku memiliki ciri khas tersendiri dengan tangan berpegang ke arah dagu dan cara jalan. 

"Yang mana nanti bisa membantu kami menambah keyakinan kami dalam hal penetapan tersangka dari pada kandidat ini. Kepada masyarakat indonesia termasuk keluarga korban, kami mohon doa restu agar upaya kami tetep dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa dan kami berjanji akan melakukan penyelidikan sampai tuntas karena tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami akan buktikan bahwa kami akan bisa mengungkap peristiwa ini," pungkasnya.

Seperti diketahui, Andriana Yubelia Noven Cahya (18) tewas dalam gang kecil di Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor. Korban meregang nyawa setelah ditusuk oleh orang tak dikenal pada Selasa, 8 Januari 2019.

Korban diketahui ditusuk saat pulang sekolah saat melewati gang tersebut dan sempat terekam kamera pengawas CCTV di sekitar lokasi kejadian. Dari hasil autopsi, korban mengalami luka tusuk di dada kiri sedalam 25 sentimeter dengan lebar 3 sentimeter. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut