Penumpang sempat Menumpuk di Manggarai, Perubahan Rute KRL Tetap Dilanjutkan
JAKARTA, iNews.id - KAI Commuter Line memastikan tetap melanjutkan perubahan rute KRL Bogor dan Bekasi di saat jam sibuk atau hari kerja pada Senin 30 Mei 2022. Penumpang sebelumnya sempat menumpuk di Stasiun Manggarai.
"Di hari ini, berdasarkan hasil evaluasi KAI Commuter melakukan perbaikan pola operasi dan stabling KRL agar terus dapat memperbaiki pola operasi pasca SO5 sehingga di hari kerja yang dimulai Senin (30/5) esok dapat berjalan lebih baik," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Jakarta, Minggu (29/5/2022).
Anne menjelaskan, pemberlakukan pola operasi dengan perjalanan KRL yang baru resmi dilaksanakan pada Sabtu 28 Mei tercatat jumlah pengguna yang melakukan perjalanan sebanyak 464.451 orang, di mana khusus di Stasiun Manggarai volume pengguna sebanyak 20.152 orang.
"Di stasiun ini pengguna yang transit mencapai lebih dari 120.000 hingga 200.000 orang setiap harinya," ujarnya.
Sebelum dilakukannya SO5 pengguna harus menyeberang rel ketika melakukan transit, namun saat ini dengan 60 persen pembangunan Stasiun Manggarai pengguna yang transit cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan tangga manual, lift, dan eskalator.
"Ini merupakan bagian dari perencanaan proyek Double-Double Track (DDT) yang memisahkan jalur Lin Bogor, Lin Bekasi, kereta bandara, kereta jarak jauh, serta pengaktifan jalur layang. Pembangunan ini untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan para pengguna saat berpindah kereta seiring terus bertambahnya perjalanan kereta yang melintas Stasiun Manggarai dan terus bertambahnya volume pengguna," paparnya.
Di hari pertama perubahan pola operasi ini, KAI Commuter langsung melakukan evaluasi mengingat adaptasi terhadap perubahan ini diperlukan baik dari sisi operasional, pelayanan, dan pengenalan fasilitas yang ada di Stasiun Manggarai.
"KAI Commuter memohon maaf terjadi kelambatan yang cukup tinggi pada hari pertama, mengingat adanya pembatasan kecepatan menuju dan keluar Stasiun Manggarai" ujarnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq