Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tokoh Muda Sipirok Desak Banjir dan Longsor Sumatera Ditetapkan Bencana Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Perindo Apresiasi Aparat Tak Represif Hadapi Demo Buruh 10 Agustus 2023

Jumat, 11 Agustus 2023 - 21:04:00 WIB
Perindo Apresiasi Aparat Tak Represif Hadapi Demo Buruh 10 Agustus 2023
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial Yerry Tawalujan memberikan apresiasi pada pihak Polri yang tidak memakai pendekatan represif menghadapi demo buruh 10 Agustus 2023. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial Yerry Tawalujan memberikan apresiasi pada pihak Polri yang tidak memakai pendekatan represif menghadapi demonstrasi buruh 10 Agustus 2023. Dia menyebut tindakan polisi membuat situasi tetap terkendali.

"Kami mengapresiasi cara pendekatan pihak Polri yang tidak bertindak represif saat menghadapi demo buruh yang diklaim terpanjang dan terbesar. Walaupun sekelompok massa buruh sudah sampai bakar kayu dan plastik di lokasi demo di Patung Kuda, pihak Polri tidak terpancing untuk bertindak keras. Sehingga demo tetap terkendali dan kondusif," ujar Yerry kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).

Massa buruh yang dikoordinasi oleh Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) melakukan aksi demo dimulai dari depan gedung International Labour Organization (ILO), Jalan MH Thamrin, dan beralih ke kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. 

Massa pendemo yang mulai berkumpul sejak pukul 11.30 WIB dan bubar pada pukul 22.00 WIB. Massa menuntut agar pemerintah mencabut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2023 tentang Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"Pada era reformasi sekarang negara menjamin kebebasan berpendapat, termasuk melakukan pengerahan massa untuk demo. Tetapi perlu diperjelas dulu apa yang diperjuangkan. Penolakan terhadap omnibus law itu bagian mananya yang ditolak dan kenapa harus ditolak," ucap Yerry.

Politikus partai Perindo yang akan maju sebagai Caleg DPR dari Dapil Sulawesi Utara ini mengatakan Omnibus Law dibuat untuk meringkas aturan-aturan yang sering berbeda bahkan bertabrakan dari beberapa kementerian. Omnibus law juga bertujuan untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

"Jadi massa pendemo harusnya memperjelas bagian mana di omnibus law itu yang merugikan rakyat sehingga harus ditolak.  Jika tidak demikian maka demo massa buruh ini bisa mubasir bahkan berpotensi kontraproduktif," tutur Yerry.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut