Petakan 19 Titik Krusial Kemacetan, Begini Upaya Pemkot Jakarta Timur
JAKARTA, iNews.id – Kemacetan lalu lintas di Ibu Kota sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mencatat setidaknya terdapat 19 titik kemacetan yang sudah krusial di wilayahnya.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, ke-19 titik kemacetan tersebut kerap dikeluhkan pengguna jalan. Sebenarnya, kata Anwar, terdapat 133 titik rawan macet di wilayah Jakarta Timur, hanya yang sudah krusial dan perlu segera diatasi 19 titik.
“Saya sudah upayakan 19 titik yang urgent, harus segera diantisipasi,” kata Anwar di Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Titik-titik kemacetan lalu lintas di Jakarta Timur itu yakni, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bekasi Barat Raya, Jalan Bekasi Timur Raya, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat 1, dan Jalan Jatinegara Timur. Selanjutnya, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Pahlawan Revolusi, dan Jalan Pondok Kopi.
Lalu, Jalan Soekanto, Jalan Kayu Putih Raya, Jalan Pemuda, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Velodrome, Jalan Matraman Raya, Jalan Pramuka, Jalan Raya Bekasi, dan Jalan Dr Soemarno.
Anwar mengaku, Pemkot Jakarta Timur telah menyiapkan langkah dalam upaya mengatasi kemacetan itu. Langkah yang diambil antara lain menempatkan petugas di lokasi titik rawan macet.
Selanjutnya, Pemkot Jakarta Timur akan memberlakukan pengaturan arus lalu lintas secara manual. Nantinya, traffic light untuk sementara tidak berlaku hingga kondisi arus lalu lintas mencair. Menurut dia, mobilitas kendaraan kerap terjebak macet dan harus segera dicairkan agar tidak menambah panjang kemacetan.
“Lampu merah tidak berlaku dulu di jam macet, contohnya pagi hari dan sore hari. Lampu itu kalau mobilitasnya stabil, tapi kalau mobiltas tinggi kendaraan itu harus melalui manual,” ucap Anwar.
Dia menuturkan, lokasi u-turn atau putar balik, juga menjadi titik potensi kemacetan. Karena itu, Pemkot Jakarta Timur akan berupaya menutup u-turn yang rawan macet untuk sementara dalam waktu dekat ini. “Kita rencanakan secepat mungkin. Jadi memang ada 19 titik yang krusial, sehingga perlu penanganan secara manual yaitu penempatan petugas di lapangan,” ujar dia.
Anwar berharap langkah tersebut bisa mengurai kemacetan di jam sibuk, seperti pagi dan sore hari, sehingga pengguna jalan nyaman. “Kami harap dengan langkah ini kemacetan di Jakarta Timur dapat berkurang. Terlebih pada jam sibuk, seperti pagi dan sore,” tutur Anwar
Editor: Khoiril Tri Hatnanto