Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pelaku Dugaan Pencabulan Ditangkap, Puspadaya Perindo Siap Kawal Proses Hukum dan Dampingi Korban
Advertisement . Scroll to see content

Pilu! Perempuan di Jaktim Jadi Korban Pelecehan Seksual sejak SD oleh Ayah Tirinya

Selasa, 30 September 2025 - 15:33:00 WIB
Pilu! Perempuan di Jaktim Jadi Korban Pelecehan Seksual sejak SD oleh Ayah Tirinya
Perempuan asal Jaktim berinisial SR (21) menjadi korban pelecehan seksual sejak duduk di bangku SD (foto: Jonathan Simanjuntak)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perempuan asal Jakarta Timur berinisial SR (21) menjadi korban pelecehan seksual sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Pelaku justru merupakan ayah tirinya sendiri yakni EDS (37)

Menurut korban SR, tindakan keji itu dilakukan beberapa kali selama pelaku tinggal bersama korban di Jakarta Timur. Pelaku menurutnya kerap menyentuh dirinya tanpa konsensual.

"Kekerasan seksual mulai dari menyentuh sampai bagian yang memang tidak boleh disentuh. Dari kelas 6 SD. Terus-terusan, kelas 6 SD, dia perbuat lagi pas saya SMP, terus dia perbuat lagi SMA dan sampai usia 20 tahun," ujar korban saat ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025).

Tak jarang, kekerasan seksual diterimanya saat tengah tertidur. Korban pun trauma mendalam.

"Saya seperti takut saja, tidak berani melawan," lanjut korban.

Sayangnya, korban tidak mendapatkan lingkungan yang suportif. Beberapa kali dia mencoba melaporkan kejadian itu tetapi lingkungannya justru menampik kejadian yang dialaminya.

"Yang direspons itu malah cuman dibilang mungkin hanya mimpi. Saya juga malah mendapatkan ancaman dari ayah tiri saya (pelaku), saya langsung ditunjuk-tunjuk, dia (pelaku) masang muka marah," kata korban.

Puncaknya pada Januari 2025 lalu, dia mendesak ibunya untuk membantu membuat aduan dan membantu dirinya. Masih juga tidak mendapatkan dukungan, korban akhirnya memilih melarikan diri.

"Karena saya sudah muak akhirnya saya memilih melarikan diri dari unit (rusun) saya, saya berteriak-teriak, banyak yang menyaksikan," ujar SR.

SR akhirnya memilih tinggal bersama lingkungan yang mendukungnya, termasuk bersama seorang pendamping. Dia mendapatkan pemulihan psikologis hingga akhirnya resmi melapor pada Maret 2025 ke Polres Metro Jakarta Timur.

Sayangnya, enam bulan setelah laporan ini dibuat, belum ada perkembangan lebih lanjut terkait perkara ini. Padahal, kata dia, pelaku EDS masih berkeliaran di Jakarta Timur.

SR juga meminta pendampingan dari organisasi sayap Partai Perindo yaitu Puspadaya Perindo untuk bantuan hukum. Dia berharap dukungan yang datang dari Puspadaya Perindo bisa memberikan keadilan baginya.

Sekretaris Jenderal Puspadaya Perindo, Amriadi Pasaribu menyampaikan perkembangan penanganan kasus ini. Amriadi bersama pimpinan Puspadaya Perindo menagih dan mempertanyakan perkembangan penanganan perkara ini pada Selasa (30/9/2025). Sayangnya menurut dia, penyidik yang menangani kasus ini tengah lepas dinas.

"Kami akan terus mendesak meminta perkembangannya lagi karena ini laporan sudah di bulan Maret 2025 dan korban menerima kekerasan seksual belasan tahun, kita akan dampingi terus sampai pengadilan," kata Amriadi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Puspadaya Perindo, Sri Agustina Nadeak mengatakan selain pendampingan hukum, korban juga akan diberikan pemulihan psikologis atas tindak pidana yang diterimanya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut