Polisi Kirim Surat Pemanggilan Habib Rizieq terkait Kasus Kerumunan
JAKARTA, iNews.id - Polisi mengirim surat pemanggilan Habib Rizieq terkait kerumunan acara pernikahan putrinya di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu (29/11/2020). Rencananya Habib Rizieq akan dimintai keterangan selaku pemilik acara hajatan putrinya tersebut.
"Benar hari ini dikirimkan surat panggilan ke Rizieq," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat, Minggu.
Namun, Ade Hidayat tidak dirinci kapan harus memenuhi panggilan ini. Termasuk apa yang mau digali penyidik tidak dibeberkan.
Surat dikirimkan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke kediaman Rizieq di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Menyampaikan panggilan saja," katanya.
Diketahui, Front Pembela Islam (FPI) dan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, dikenai sanksi denda secara administratif sebesar Rp50 juta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Surat pemberian sanksi itu dikirimkan pada Minggu, 15 November 2020.
Denda ini terkait dengan penyelenggaraan rangkaian kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta pusat pada Sabtu malam, 14 November 2020. Kegiatan ini menimbulkan kerumunan massa.
Sementara, menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas, menyebut denda administratif sebesar Rp50 juta telah dibayarkan. Denda merupakan sanksi dari Satpol PP DKI Jakarta karena adanya kerumunan massa saat acara pernikahan anak Habib Rizieq.
"Kami dari pihak keluarga sudah terima suratnya, bahkan kami sudah membayar (sanksi) dan memaklumi hal tersebut, meskipun di acara kemarin diwajibkan protokol Covid-19 (dan sudah kami laksanakan)," tulis Habib Hanif melalui akun resmi Front Pembela Islam, dikutip Minggu, 15 November 2020.
Buntut kejadian ini, pada Senin, 16 November 2020, Mabes Polri mencopot dua Kapolda yaitu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. Keduanya dicopot lantaran dianggap tidak melaksanakan perintah menegakkan protokol kesehatan.
Meski begitu, Polri tidak menjelaskan secara lebih rinci alasan pencopotan kedua jenderal polisi berbintang dua tersebut. Namun, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat.
Editor: Faieq Hidayat